Tidak Perlu Khawatir, Vaksinasi Anak Aman!

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

Bicara tentang vaksin, banyak orang yang masih ragu untuk melakukannya. Padahal, pada dasarnya vaksin dibuat sedemikian rupa untuk bisa digunakan secara aman untuk semua orang. Tujuan vaksin itu sendiri adalah untuk eradikasi suatu penyakit. Jadi, sebisa mungkin vaksin yang diciptakan bisa digunakan semua lapisan masyarakat termasuk untuk anak-anak.

Begitu juga dengan vaksin Covid-19. Walaupun dalam distribusinya vaksin harus melalui penelitian yang menyeluruh terlebih dahulu sehingga sistem distribusi memerlukan strategi tertentu. Pada tahap awal vaksin diberikan untuk kelompok usia dewasa dan lansia karena penelitian yang sudah banyak dilakukan ditujukan untuk kedua kelompok usia tersebut. 

Penelitian Vaksin Anak

Menurut dr. Debryna Dewi, penelitian vaksin untuk anak pada awal pandemi belum menjadi prioritas karena dulu belum ada studi yang menunjukkan virus tersebut berbahaya untuk anak-anak. Oleh karena itu, para peneliti fokus pada kelompok usia dewasa dan lansia yang berisiko lebih tinggi untuk terjangkit. Setelah semua penelitian vaksin untuk kelompok umur tersebut sudah dirasa menunjukkan hasil yang signifikan dan tergolong aman, penelitian vaksin anak baru dimulai. 

Photo by Nataliya Vaitkevich from Pexels

Dampak Vaksinasi Pada Anak

Dari hasil penelitian vaksin anak, efek samping yang mungkin dialami tidak berbeda jauh dengan vaksin untuk dewasa. Rasa nyeri pada bekas suntikan adalah efek samping yang sering dialami. Biasanya setelah divaksin, penerima vaksin diminta untuk menunggu 30 menit untuk diobservasi untuk mencegah terjadinya reaksi alergi. Reaksi alergi sendiri ada yang ringan dan berat. Jika ringan seperti bentol-bentol atau demam, obat antihistamin dapat mengatasinya. Jika berat, ada suntikan yang dapat diberikan untuk mencegah terjadinya alergi anafilaksis. 

Sementara itu, untuk anak-anak yang memiliki penyakit bawaan autoimun, kanker, atau diabetes, dianjurkan untuk lebih berhati-hati sebelum mendapatkan vaksin. Vaksinasi tetap bisa dilakukan, tapi harus melalui konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

“Umumnya, vaksin tidak ada yang 100% bisa melindungi kita. Dari pertama kali dibuat, baik vaksin untuk campak dan cacar. Tapi saya percaya vaksin Covid-19 untuk anak-anak ini bisa sangat melindungi. Sekalipun terserang virus, gejala tidak akan parah dan cukup kecil kemungkinan menularkan ke orang lain. Selain itu, vaksinasi anak berperan penting dalam pembentukan herd immunity di mana baru bisa terjadi jika 70% populasi mendapatkan vaksin. Kelompok usia anak-anak, 10-20 tahun, dapat mempercepat herd immunity tersebut”, jelas dr. Debryna. 

Vaksin Langkah Menekan Penyebaran Virus

Seperti yang kita tahu, varian baru Covid-19 yang disebut varian Delta, dipertimbangkan memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat. Jika sebelumnya yang terserang lebih banyak di usia lanjut, kini banyak pasien berusia 20-30an terserang virus Covid-19. Oleh sebab itu, vaksin bisa jadi langkah menekan penyebaran di samping menjalankan protokol kesehatan 3M secara ketat. Vaksin untuk anak-anak dapat dipastikan aman dan ingatlah lebih penting mencegah daripada mengobati.

Previous
Previous

Apakah Lubang Hitam Terbukti Ada?

Next
Next

Ovy Sabrina: Inovasi Bahan Bangunan Daur Ulang