Piotr Jakubowski: Nafas Baru Untuk Masyarakat Urban
Menjadi seorang Chief Marketing Officer di salah satu startup unicorn di Indonesia, Go-Jek, meningkatkan kesadaran Piotr Jakubowski tentang bagaimana teknologi bisa membawa perubahan bagi hidup manusia. Selama berada di perusahaan teknologi yang bergerak di bidang transportasi tersebut, ia mendapatkan beragam pelajaran penting. Salah satu yang utama adalah tentang perencanaan sistem kerja dalam tempo yang cepat.
“Untuk melancarkan inovasi dengan tempo cepat, perencanaan sistem kerja dalam sebuah startup berkembang harus disesuaikan dengan kepentingan bisnis di masa itu. Eksekusi rencana dalam waktu dekat jauh lebih penting daripada eksekusi rencana bisnis satu atau dua tahun ke depan. Semua harus direncanakan dan dieksekusi secepatnya”, jelasnya.
Selain itu, fleksibilitas juga berperan penting dalam startup yang sedang berkembang. Jika situasi di masyarakat berubah, rencana bisnis berubah, para pelaku bisnis di dalamnya juga harus siap berubah. Ini termasuk perubahan dalam deskripsi pekerjaan. Pada tahap-tahap awal startup berjalan, semua orang akan melakukan berbagai tugas di luar deskripsi pekerjaannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan fleksibilitas tinggi agar bisa memajukan startup.
Berada kurang lebih 3 tahun di industri teknologi memberikan Piotr inspirasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar dengan bantuan teknologi. Tutur Piotr, “Saya mencari masalah yang terkait dengan lingkungan dan belum tersentuh di Indonesia. Masalah itu adalah polusi udara di mana dampaknya dapat memengaruhi kesehatan manusia. Akhirnya saya memulai dengan seorang teman dari SMA, Nathan Roestandy yang sudah lebih dulu meneliti kualitas udara. Kami memutuskan untuk bekerja sama membuat sebuah platform yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat soal kualitas udara, Nafas.”
Ternyata masalah polusi udara tidak hanya masalah di Jabodetabek saja. Akan tetapi, masalah di berbagai kota-kota besar lain yang ada di Indonesia. Merujuk pada data yang didapatkan tim Nafas, ada beberapa kota di luar Jabodetabek yang memiliki kualitas udara buruk akibat banyaknya pabrik. Bertujuan untuk membuat perubahan terhadap masalah polusi udara ini, Nafas pun memiliki visi untuk membangun ekosistem terluas di Indonesia yang berinovasi dalam memperbaiki kualitas udara di negara ini.
Sepanjang perjalanan Nafas berdiri, Piotr dan tim menemukan bahwa data adalah kunci utama untuk mencapai visi tersebut. Seperti saat mereka menemukan kualitas udara di dalam ruangan ternyata bisa lebih buruk dari udara di luar ruangan. Piotr sendiri pernah menguji kualitas udara di rumahnya yang memiliki taman luas menggunakan sensor pendeteksi udara. Hasilnya adalah kualitas udara di dalam rumah 20% lebih buruk daripada kualitas udara di jalan raya. Disebut sindrom gedung bocor, fenomena ini bisa terjadi karena polusi udara yang ada di luar ruangan masuk ke dalam rumah lewat jendela, pintu atau ventilasi lainnya. Sayangnya, karena tidak ada angin atau hujan di dalam ruangan maka polusi udara terjebak di dalamnya.
Menemukan fakta ini, Nafas pun memperluas jangkauan inovasi dengan menghasilkan produk-produk yang dapat menyelesaikan permasalahan udara di dalam ruangan. Lahirlah Aria, produk air quality yang dapat terintegrasi dengan sistem aplikasi Nafas. Kehadiran Nafas dan Aria akhirnya melengkapi ekosistem yang memperbaiki kualitas udara. Nafas menjadi perangkat lunak dan Aria menjadi perangkat kerasnya.
Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang polusi udara, Nafas juga memanfaatkan data yang didapatkan. Dengan merujuk pada data, bisa tercipta sebuah komunikasi yang menarik untuk mendorong masyarakat menyadari dampak buruk rendahnya kualitas udara dengan kesehatan. Misalnya dengan memaparkan mitos tentang kualitas udara yang lebih baik di area yang banyak pohon atau tanaman.
Bicara kesuksesan, bagi Piotr, Nafas dan Aria mencapai sukses ketika negara ini sudah tidak lagi membutuhkan keduanya. Itu berarti polusi udara sudah ditangani dengan baik. Namun kesuksesan baginya juga bisa dilihat dari product experience yang diberikan Nafas dan Aria. Jika keberadaan Nafas dan Aria terbukti dapat menambah nilai pada kehidupan masyarakat sehari-hari yang tinggal di kota dengan polusi udara yang buruk, artinya ia telah sukses melancarkan inovasi.