Pengobatan Penyakit Otak Menggunakan Robot Mikro
Robotika menjadi cabang teknologi dengan perkembangan yang sangat pesat dalam 20 tahun terakhir. Robot dengan berbagai bentuk dan fungsinya dikembangkan untuk membantu manusia menjalankan tugasnya. Karena semakin banyak robot dirancang untuk tugas-tugas tertentu, metode klasifikasi dibuat untuk membedakan robot menjadi beberapa kategori mulai dari robot industri yang bisa kita temui dalam proses manufaktur, hingga robot militer yang dapat membantu pasukan dalam peperangan. Salah satu keunggulan robot yaitu bisa bekerja dengan tingkat presisi yang tinggi. Itu sebabnya robot kerap dijumpai dalam proses industri dan bahkan dalam kegiatan medis sekalipun. Tim di belakang Apple Face ID sedang mengembangkan robot mikro yang dapat dikendalikan oleh penggerak magnet untuk mengirimkan obat ke otak dan mengobati penyakit yang sulit diobati secara konvensional.
Robot Mikro Pengantar Obat
Didirikan pada tahun 2017, Bionaut Labs muncul secara tiba-tiba pada bulan Maret 2021, dengan rencana untuk mengkomersialkan penelitian lama mereka yaitu robot mikro pengantar obat. Melalui penggerak magnetis, Bionaut dapat menavigasi tubuh manusia dan mengirimkan obat secara lokal. Teknologi ini dapat mencapai lokasi yang dalam di otak tengah dengan presisi, melampaui penghalang darah-otak. Metode ini dinilai lebih efisien dan dapat membantu menghindari efek samping dan toksisitas dari obat yang diberikan secara sistemik. CEO Bionaut Labs, Michael Shpigelmacher, mengatakan robot mikro memiliki potensi untuk menjadi metode baru dalam mengobati penyakit di otak dan di seluruh sistem saraf pusat. Bionaut Lab telah melakukan uji coba pada hewan seperti domba dan babi dengan hasil bahwa teknologi ini aman digunakan manusia. Bionaut bertujuan untuk terus mengembangkan teknologi ini untuk mengatasi penyakit yang lebih rumit dan lebih umum seperti Parkinson, Huntington, Alzheimer, dan stroke.
Robot Mikro
Karena ukurannya yang kecil, microbot murah dan dapat digunakan dalam jumlah besar untuk menjelajahi lingkungan yang terlalu kecil atau terlalu berbahaya bagi manusia atau robot yang lebih besar. Salah satu tantangan utama dalam mengembangkan robot mikro adalah daya yang sangat terbatas. Robot mikro menggunakan sumber baterai kecil sehingga jangkauannya terbatas. Namun, baru-baru ini sudah ditemukan alternatif dari baterai yaitu dengan memberi daya pada robot menggunakan daya yang diinduksi secara eksternal seperti penggunaan medan elektromagnetik, ultrasound dan cahaya untuk mengaktifkan dan mengendalikan robot mikro.