Bantu Penyandang Tuna Rungu "Mendengar" Percakapan dengan Kacamata Augmented Reality
Disabilitas adalah bagian dari menjadi manusia. Hampir setiap orang akan mengalami kecacatan pada suatu saat dalam hidup mereka baik untuk sementara maupun permanen. Diperkirakan 1,3 miliar orang, sekitar 16% dari total populasi global saat ini, mengalami kecacatan yang signifikan. Jumlah ini terus meningkat, sebagian karena penuaan populasi dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular. Seringkali, seorang penyandang disabilitas harus menghadapi kondisi yang tidak adil dikarenakan ketimpangan kesehatan. Stigma sosial, diskriminasi, pengucilan dari pendidikan atau pekerjaan, dan lingkungan yang tidak suportif seringkali menciptakan hambatan yang dapat menyulitkan penyandang disabilitas dalam beraktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, setiap aksi untuk membantu penyandang disabilitas dalam berkegiatan sehari-hari sangatlah penting dalam usaha menyetarakan kemakmuran hidup penyandang disabilitas. Perkembangan teknologi telah menghasilkan berbagai cara untuk membantu penyandang disabilitas. Sebuah perusahaan teknologi asal Inggris, XRAI Inc., menciptakan kacamata pintar yang dapat membantu penyandang tunarungu berkomunikasi dengan menggunakan teknologi Augmented Reality.
“Mendengar” percakapan
XRAI Glass adalah kacamata yang dirancang untuk membantu orang penyandang tuna rungu untuk "mendengar" percakapan dengan mengkonversi suara menjadi teks. Diklaim sebagai yang pertama, XRAI Glass diharapkan dapat membantu penyandang tuna rungu dalam percakapan sehari-hari. Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality, XRAI Glass dapat menampilkan teks pada lensa secara real-time tanpa mengganggu pandangan. XRAI Glass membutuhkan koneksi ponsel untuk menangani proses konversi suara menjadi teks. Walaupun saat ini XRAI Glass hanya dapat berfungsi secara maksimal pada keadaan tenang, pengembangan masih terus dilanjutkan untuk meningkatkan kinerja perangkat sekaligus menambah fitur baru seperti penerjemah bahasa. XRAI dibanderol seharga £399.99 (Rp 7,6 juta) dan ditargetkan dapat terjual sebanyak 70.000 unit di akhir 2023.
“Merasakan” musik
Jika XRAI glasses memungkinkan penyandang tunarungu untuk mendengar percakapan dalam bentuk teks, Para peneliti di University of Malaga merancang sebuah sistem yang memungkinkan penyandang tunarungu untuk “mendengarkan” musik dengan menggunakan algoritma yang mengubah musik monofonik menjadi rangsangan nyata yang dikirimkan melalui perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan. Inovasi tersebut menggunakan 'ilusi taktil', sebuah ilusi yang mempengaruhi indera peraba, yang menurut mereka, seperti 'meretas' sistem saraf untuk menerima respons berbeda terhadap stimulus nyata yang dikirim. Paul Remache, ilmuwan di balik temuan ini menyampaikan tujuan utama dari pengembangan teknologi ini dalam jangka panjang adalah agar penyandang tunarungu juga dapat 'mendengarkan' musik.