Mitos Terkait Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi
Masa pandemi masih belum berakhir. Dikabarkan pada akhir bulan Agustus 2020 kemarin, Indonesia masih memiliki sekitar 3.000 kasus COVID-19 baru per hari. Tentunya hal ini diakibatkan oleh banyaknya orang yang masih belum tertib menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Tidak heran jika mulai 14 September 2020 gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan perintah pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Untuk terhindar dari virus COVID-19 salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Di tengah masa pandemi ini beredar banyak sekali tips untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun ternyata tidak semua adalah fakta, ada juga yang ternyata hanyalah mitos.
Sistem imun bukanlah sebuah hal yang bisa dianggap sederhana. Ia tidak bisa diperkuat dengan hanya mengonsumsi makanan dan minuman yang diklaim dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sistem imun adalah hal yang kompleks perpaduan dari aktivitas hormon, sel-sel tubuh dan protein. Dengan kata lain, untuk melawan virus untuk masuk ke dalam tubuh, sistem imun turut bekerja bersama hal-hal lain di dalam tubuh.
Mitos #1 : Vitamin C Dapat Menjaga Daya Tahan Tubuh
Salah satu suplemen makanan yang paling disarankan selama pandemi adalah vitamin C. Banyak orang yang beranggapan bahwa vitamin C dapat menjaga daya tahan tubuh. Namun ternyata tidak berarti dengan mengkonsumsi suplemen makanan mengandung vitamin C kamu sudah menjaga daya tahan tubuh.
Di samping mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung vitamin C, yang terpenting untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi dan juga mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Dengan mengonsumsi vitamin C yang dikombinasikan dengan gaya hidup yang lebih teratur, maka daya tahan tubuh juga akan lebih terjaga selama pandemi.
Mitos #2 : Terlalu Banyak Vaksin Dapat Lebih Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit
Banyak anggapan yang beredar terkait vaksin selama masa pandemi ini salah satunya adalah anggapan di mana menerima terlalu banyak vaksin dapat lebih meningkatkan risiko terkena terkena penyakit. Namun ternyata ini pun adalah sebuah mitos.
Risiko vaksin menimbulkan penyakit ternyata lebih kecil dibandingkan manfaat yang diberikan vaksin untuk mencegah tubuh terpapar penyakit. Selain itu, banyak juga anggapan yang menyebutkan bahwa vaksin tidaklah penting karena sanitasi yang baik dapat mencegah tubuh terpapar penyakit. Namun sebuah studi mengatakan bahwa penyakit dapat dicegah dengan program vaksinasi yang dilakukan secara teratur.
Mitos #3 : Mengkonsumi Banyak Vitamin Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Akibat terlalu takut terpapar virus COVID-19, banyak orang yang kini mengonsumsi banyak vitamin dalam satu waktu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi ternyata, sampai saat ini belum ada studi yang menyetujui bahwa mengonsumsi banyak vitamin dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari penyakit.
Ada hasil fatal yang diakibatkan oleh konsumsi vitamin berlebihan di tengah masa pandemi seperti ini yaitu salah satunya keracunan. Untuk menjaga daya tahan tubuh, cukup mengkonsumsi vitamin yang dikhususkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sesuai dengan aturan pakai.
Dengan beredarnya beberapa mitos yang disebutkan di atas, sepertinya memang penting untuk kita memastikan kebenaran sebuah pernyataan atau tips-tips menjaga daya tahan tubuh sebelum dipertahankan. Selain itu, untuk menjaga daya tahan tubuh secara sederhana kita bisa menerapkan gaya hidup sehat selama masa pandemi ini. Terhindar dari COVID-19 memang belum pasti, namun dengan menerapkan gaya hidup sehat ini akan membawa perubahan pada tubuh kita.