Menanti Test Kit COVID-19 Buatan Indonesia
Purwarupa dari qPCR test kit COVID-19 buatan Indonesia saat ini telah tersedia. Test kit yang bernama NUSANTARA TFRIC-19 itu dikembangkan oleh Nusantics bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) yang dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Nusantics adalah perusahaan rintisan lokal yang bergerak di bidang teknologi genomika (genomics technology). Perusahaan ini didirikan pada 2019 oleh Sharlini Eriza Putri bersama dua rekannya, Vincent Kurniawan dan Revata Utama. Sharlini adalah insinyur yang meraih gelarnya dari Institut Teknologi Bandung dan Imperial College London, sedangkan Vincent adalah insinyur lulusan CSPU-Pomona, Amerika Serikat. Sementara Revata adalah ilmuwan di bidang bioteknologi genomics lulusan National University of Singapore.
Meskipun memiliki latar belakang akademis yang berbeda, ketiganya percaya bahwa pemahaman atas ilmu hayati (life science), khususnya tentang mikrobioma, adalah salah satu faktor terpenting dalam memberikan solusi berkelanjutan atas beragam permasalahan manusia. Keyakinan ini membuat Sharlini, Vincent, dan Revata memutuskan untuk membangun bisnis yang mengaplikasikan mikrobioma dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pengertian sederhana, mikrobioma adalah ekosistem kompleks yang terdiri dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, hingga jamur yang hidup di permukaan dan di dalam tubuh semua makhluk hidup, termasuk manusia. Setiap orang memiliki profil mikrobioma unik yang berperan penting dalam sistem imunitas mereka.
Sebagai perusahaan rintisan lokal pertama yang dapat melakukan analisa profil mikrobioma, Nusantics berfokus dalam pengembangan hingga penerapan berbagai riset genomika (genomics) dan mikrobioma (microbiome) melalui layanan analisis kulit. Selain berkaitan dengan estetika, kulit juga berfungsi sebagai tempat hidup hingga miliaran mikrobioma yang dapat memengaruhi kesehatan kita.
Teknologi analisis kulit yang biasa digunakan oleh Nusantics di klaim oleh Sharlini hampir sama dengan teknologi untuk mendeteksi COVID-19. “Personel Nusantics memiliki pengalaman dalam mendesain test-kit medis dan analisis bioinformatika di proyek sejenis. Kami berharap kolaborasi ini menjadi awal dari kebangkitan industri berbasis biologi di Indonesia,” ujar Sharlini. Teknologi inilah yang digunakan Nusantics untuk merancang test kit COVID-19.
Secara paralel, Nusantics juga akan melaksanakan proyek whole genome sequencing guna memetakan mutasi virus COVID-19 yang menyebar di Indonesia. Hasil pemetaan ini kemudian akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan vaksin
Guna mendukung upaya Nusantics dalam mempercepat produksi test kit COVID-19 dan proyek whole genome sequencing, perusahaan modal ventura East Venture menginisiasi gerakan Indonesia Pasti Bisa untuk mengumpulkan pembiayaan dengan target dana sebesar Rp 10 milyar, setelah sebelumnya menyalurkan dana sebesar Rp 5 milyar untuk membeli bahan baku produksi 50.000 paket qPCR test kit COVID-19.