Lindungi Bumi dari Serangan Asteroid, NASA Menabrakan Salah Satu Pesawatnya ke Asteroid

Ilustrasi oleh Disrupto

66 Juta tahun yang lalu, sebuah peristiwa besar terjadi di Bumi. Sebuah hantaman meteor berdiameter 10 kilometer menciptakan kawah seluas 120 kilometer dan memicu kepunahan sebagian besar kehidupan di muka bumi. Dari kejadian masif tersebut, manusia dapat mempelajari besarnya ancaman asteroid terhadap kelangsungan hidup di bumi. NASA telah menjalankan berbagai program khusus didedikasikan untuk mempelajari pergerakan asteroid di sekitar bumi demi meminimalisir adanya hantaman di masa yang akan datang. Dalam upaya menguji metode mengalihkan jalur asteroid agar tidak bertabrakan dengan bumi, NASA baru-baru ini dengan sengaja menabrakan pesawat ruang angkasanya ke salah satu asteroid yang mengorbit di dekat Bumi.

“DART”

Dinamakan DART (Double Asteroid Redirection Test), misi ini bertujuan untuk menguji "penabrak kinetik" untuk mengubah lintasan asteroid jika ditemukan berada di jalur tabrakan dengan Bumi. Misi DART diluncurkan pada 23 November 2021 di atas roket SpaceX Falcon 9 dari Space Launch Complex 4 di Vandenberg Space Force Base, California. Butuh waktu sekitar satu tahun untuk DART sampai ke target nya yaitu “Dimorphos”, sebuah asteroid berdiameter 160 meter yang.. Mengorbit di sekitar asteroid 65803 Didymos. Meskipun Dimorphos tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, misi ambisius ini dapat mensimulasikan apa yang akan dilakukan para ilmuwan NASA jika sebuah asteroid berpotensi menghantam Bumi.

Tepat Sasaran

DART berhasil menabrak Dimorphos pada 26 September pukul 19:14 dalam apa yang disebut oleh badan antariksa AS sebagai tes pertahanan planet pertama di dunia. Jatuh tepat pada sasaran, kecelakaan itu berjalan lancar sehingga para insinyur tidak perlu mencoba salah satu dari 21 rencana darurat yang berbeda yang telah mereka siapkan untuk berjaga-jaga. Sebagian besar dari empat jam terakhir DART diotomatisasi, dengan sistem navigasi pesawat ruang angkasa tersebut mengunci Dimorphos pada jam terakhir pendekatannya. Kamera utama DART memancarkan foto ke Bumi setiap detik hingga pesawat ruang angkasa tersebut menabrak asteroid. Selama saat-saat terakhir DART, foto-foto dari pesawat ruang angkasa mengungkapkan detail menakjubkan dari Didymos dan Dimorphos. Moonlet belum pernah terlihat sebelumnya. DART mengungkapkannya sebagai dunia baru yang aneh, asteroid berbentuk telur yang tertutup bongkahan batu besar dan medan yang tidak rata.

Ancaman yang Nyata

Deteksi dini asteroid dekat Bumi adalah langkah pertama dalam pertahanan planet. Sekitar 30 penemuan baru asteroid dekat Bumi dilakukan setiap minggu dan pada awal 2019, ada lebih dari 19.000 asteroid dekat Bumi yang ditemukan oleh NASA. Menurut NASA, risiko dampak bencana asteroid di Bumi sebenarnya sangat kecil namun tetap menjadi ancaman yang nyata. NASA telah menemukan sekitar 40% dari asteroid besar selebar 500 kaki (140 meter) yang dapat menimbulkan ancaman bagi Bumi. NASA juga sedang mengembangkan teleskop ruang angkasa baru yang disebut Near-Earth Object Surveyor yang dirancang khusus untuk mencari asteroid berbahaya di tata surya. Misi itu akan diluncurkan pada 2026.

Previous
Previous

Green can be Fun! Mengkonversi Dansa menjadi Energi di Klub Malam

Next
Next

Apakah The Age of Ultron telah Tiba? Tesla Perkenalkan Robot Humanoid-nya “Optimus”