Kontroversi Facebook X Ray-Ban Kacamata Kamera
Facebook dikenal sebagai sebuah perusahaan yang sering mengadopsi ide-ide dari perusahaan lainnya. Dengan kekuatan platform yang cukup besar, mereka biasanya menerapkan ide-ide tersebut untuk membuat sebuah inovasi yang memperkaya budaya populer terutama di ekosistem teknologi. Beberapa tahun terakhir, Facebook juga menyatakan perusahaannya menjadi sebuah perusahaan kamera di mana Mark Zuckerberg sempat menyatakan bahwa kamera akan menjadi salah satu pendekatan Facebook dalam mencapai pasar.
Facebook Mengembangkan Kacamata Pintar
Seperti tidak ingin ketinggalan tren, Facebook turut mengembangkan produk kacamata pintar layaknya para perusahaan teknologi lain yaitu Google, Microsoft, Apple, dan Amazon. Belakangan pun santer terdengar peluncuran produk kacamata pintar Facebook berkolaborasi dengan Ray-Ban EssilorLuxottica yang diberi nama Ray-Ban Stories. Tentu saja kolaborasi ini menjadi berita yang fantastis karena merek Ray-Ban sendiri sudah dikenal sebagai produsen kacamata berkualitas asal Italia.
Fitur Canggih Kacamata Kamera Facebook X Ray-Ban
Produk ini pun dinyatakan menggunakan teknologi canggih tanpa meninggalkan desain yang trendi khas Ray-Ban. Merupakan teknologi wearable Facebook yang dirancang untuk mendengarkan musik dan melakukan panggilan, kacamata tersebut dikemas dengan bantuan mikrofon dan sistem speaker open-ear. Pengguna bisa mengintegrasi audio ponsel ke kacamata tersebut sehingga bisa langsung terdengar di telinga.
Selain itu, Ray-Ban Stories juga memungkinkan pengguna untuk mengambil foto atau video pendek dengan batas waktu 30 detik. Kacamata Ray-Ban Stories ini dilengkapi dengan Virtual Assistant Opsional sehingga pengambilan foto dan video sepenuhnya handsfree (tanpa sentuhan tangan) dan dapat melakukan perintah suara. Video yang dihasilkan diyakini memiliki kualitas yang jernih dan stabil. Sementara di bagian depan, Kacamata Ray-Ban Stories memiliki spesifikasi dua kamera 5 megapiksel, dan penanda lampu LED. Dua kamera tersebut memberikan hasil foto dengan efek 3D sedangkan lampu LED akan menyala ketika pengguna sedang mengambil foto atau video. Hal ini bertujuan untuk memberikan sinyal pada obyek bahwa kamera sedang dalam keadaan menyala.
Kacamata Terhubung Dengan Akun Facebook Dan Instagram
Ray-Ban Stories juga langsung terhubung dengan akun media sosial Facebook dan Instagram. Hal ini memudahkan pengguna jika ingin langsung mengunggah gambar atau video ke akun media sosial mereka. Jika tidak, mereka bisa langsung mengekspor gambar dan video ke ponsel mereka. Kacamata ini juga didesain khusus dengan pengisi daya portable yang memudahkan pengguna mengisi ulang daya. Hebatnya, kacamata tersebut mampu digunakan tiga hari berturut-turut ketika dayanya sudah terisi penuh. Facebook menawarkan 20 bentuk berbeda dengan bingkai Wayfarer, Round, dan Meteor. Ray-Ban Stories dibanderol dengan harga mulai dari US$299 (Rp4,2 juta).
Masih Ada Kontroversi
Dibalik semua keunggulan teknologi yang ditawarkan, masih ada kontroversi yang terjadi. Muncul pertanyaan-pertanyaan tentang penyalahgunaan teknologi yang dibuat. Bisa saja para pengguna kacamata ini menggunakannya untuk konten yang sensitif ataupun kontroversial. Bahkan konten kekerasan yang direkam melalui kacamata ini bisa saja terjadi selain juga produksi konten-konten yang tidak menyenangkan bisa timbul sewaktu-waktu. Masalah kebijakan privasi juga timbul dari teknologi kacamata ini. Data yang terhubung ke Facebook, membuat beberapa orang tidak nyaman dengan hal ini.
Adapun juru bicara Facebook menyikapi hal tersebut menyatakan bahwa mereka memberlakukan aturan yang kuat. Para pengguna Ray-Ban Stories ini tetap memerlukan persetujuan untuk mematuhi Standar Komunitas Facebook. Akun-akun yang terhubung menggunakan kombinasi dari teknologi otomatis, ulasan manusia, dan alat pelaporan sebagai upaya mengidentifikasi dan menghapus konten pelanggar standar tersebut.