Desainer dan Arsitek Siap-Siap Digantikan Komputer
Teknologi zaman sekarang telah mengubah cara produksi di berbagai industri yang seringnya bersifat disruptif. Pada dasarnya, desain selalu berubah dan tidak pernah stagnan atau dalam keadaan terhenti. Di akhir abad ke-20, munculnya design thinking mengubah cara arsitek, insinyur, dan para praktisi industri desain menghasilkan karya. Seiring berjalannya waktu, kecanggihan teknologi, khususnya sistem komputerisasi mengurangi banyak tenaga dan pikiran manusia sehingga peran manusia bergeser.
Mengapa dunia sudah mulai beralih ke Computational Design atau desain komputasi?
Memiliki pengaturan parameter, komputer memiliki logika untuk menetapkan batasan yang dapat menguji berbagai macam secara otomatis oleh komputer itu sendiri.
Desain yang generatif, dengan membuat, menguji dan menganalisa berkali-kali akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Visual 3D Modelling, dengan ini desain yang didapat akan lebih mudah untuk diuji dan dibuat simulasi.
Desain dengan data, dengan menerapkan ribuan data untuk menciptakan desain teranyar.
Processing power, menggunakan daya yang besar untuk komputasi dan otomatisasi berbasis cloud atau tersimpan sepenuhnya di internet.
Computational Design menciptakan desain yang lebih inovatif dan personalized. Dari masa ke masa manusia telah mengalami banyak sekali perkembangan, melalui sejarah mereka telah membentuk dunia seperti yang mereka inginkan. Kehadiran Artificial intelligence (AI) di dunia sangat membantu pekerjaan manusia, kita ambil contoh pada dunia arsitektur. Pada tahun 1960, arsitek menggambar secara manual di blueprint. Namun di tahun 2000, arsitek menggambar menggunakan komputer. Para ahli pun beranggapan bahwa nantinya komputer akan dengan sendiri nya menggambar dan mendesain tanpa arahan manusia. Maka dari itu, para desainer akan mulai terkikis dan kalah dengan komputer itu sendiri.
Lalu bagaimana caranya agar desainer dapat bertahan di era Computational Design?
Mengevaluasi kompetensi untuk mengasah keterampilan yang dibutuhkan.
Belajar secara aktif mengenai AI dan mengikuti perkembangannya.
Menetapkan segmen pasar yang disesuaikan dengan komputasi.
Memilah hal-hal yang tidak sesuai dengan era komputasi.
Berpikir secara kritis mengenai teknologi.