Ternyata Plastik Ramah Lingkungan Bisa Dibuat Sendiri

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

Keberadaan plastik awalnya bertujuan untuk menjadi solusi menggantikan penggunaan kertas. Akan tetapi, para pencipta plastik tidak benar-benar menguji seberapa lama plastik bisa bertahan. Usianya yang bisa bertahan ratusan tahun justru membuat limbah yang merusak lingkungan. Apalagi plastik diproduksi secara massal dan penggunaannya cenderung sering sekali pakai. Beberapa tahun belakangan, langkah pencarian alternatif untuk menggantikan plastik pun berkembang amat pesat. Bahkan sebenarnya plastik ramah lingkungan bisa dibuat sendiri di rumah.

Menurut Tafia Sabila, seorang lulusan arsitektur yang banyak melakukan eksplorasi bio-desain lewat studio Tafisabi Lab, “Alam sudah memiliki mekanisme untuk menjaga keberlangsungannya. Tanaman, misalnya, bisa memproduksi oksigen sendiri dan mendistribusikan air yang diserap dari akar hingga daun. Dengan mekanisme tersebut, manusia bisa mengadaptasikannya ke praktik desain. Saya percaya, material untuk pembuatan satu produk bisa jadi masalah besar lingkungan. Penggunaan plastik dengan bahan yang tidak ramah lingkungan misalnya, bisa digantikan dengan wadah atau plastik yang berasal dari biomaterial. Begitu juga material lainnya seperti batako dari sisa-sisa bahan organik.” Jelasnya.

Apa saja bahan-bahan dari alam yang bisa jadi produk ramah lingkungan?

Sisa-sisa pertanian diketahui sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai material ramah lingkungan yang bisa dialihfungsikan. Apalagi di Indonesia, setiap daerah memiliki produksi pertanian yang berbeda-beda jadi kita punya banyak sekali material untuk membuat kemasan atau wadah ramah lingkungan. Rumput laut, produk bumi yang memiliki kandungan pati seperti singkong dan umbi-umbian lainnya, unsur pektin yang kebanyakan berasal dari buah-buahan, memiliki unsur pengikat yang dapat membuat jalinan untuk menciptakan sebuah material baru. Selain limbah organik hasil agrikultur indonesia, bahan lain yang potensial dimanfaatkan adalah limbah organik dari hasil konsumsi sehari-hari.

Bahan-bahan ramah lingkungan pengganti plastik

“Ada bio-plastik yang bisa dibuat dari bakteri yaitu bakteri scoby (symbiotic culture of bacteria and yeast). Dengan metode fermentasi, ragi atau yeast yang bertemu dengan bakteri bisa membuat cellulose yang kalau dikeringkan bisa dibuat menjadi plastik.” Ungkap Tafia.

Cara membuat biomaterial

Dibutuhkan (1) bahan pengikat organik (binder), misalnya yg mengandung cellulose seperti agar, tepung dan lain-lain yang sudah disebutkan sebelumnya dan (2) plasticizer. Metode pembuatannya secara garis besar ada dua yaitu dimasak atau melalui proses fermentasi yang menghasilkan bacterial cellulose. Setelah melalui kedua proses tersebut, cairan kemudian dicetak dan dikeringkan.  

Tantangan membuat biomaterial

Tidak banyak orang yang mencoba membuat biomaterial membuat Tafia kesulitan mencari informasi yang menyeluruh saat eksplorasi. Terutama informasi yang berkaitan dengan ketahanan material dan mencapai konsistensi. “Melibatkan bahan organik bisa sangat rumit. Misalnya menggunakan kulit pisang. Jenis dan usia kulit pisang bisa menentukan karakteristik material yang berbeda pula. Ketika limbah organik sudah terlalu lama, susunan kandungan di dalamnya juga berubah; termasuk warna, tekstur dan sebagainya. Selain itu, penggunaan material organik juga sangat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan sekitar seperti suhu dan kelembapan.

Previous
Previous

Desainer dan Arsitek Siap-Siap Digantikan Komputer

Next
Next

Gadget Picks: Perangkat Terbaik #DiRumahAja