Karya Seni Artificial, Akankah Menggantikan Peran Seniman?

Ilustrasi oleh Disrupto

Bayangkan membuat lukisan tanpa harus mengambil kuas dan tidak membutuhkan kanvas. Bayangkan kita dapat menciptakan suatu lukisan dengan hanya menjabarkan nya menggunakan kata-kata. Tentu hal tersebut bisa kita lakukan apabila kita meminta seorang seniman untuk mewujudkan apa yang kita mau. Mungkin dibutuhkan waktu satu bulan, atau mungkin satu tahun?. Sekarang bayangkan apabila lukisan yang kita mau bisa kita dapat dalam hitungan detik. Tentu sulit bagi manusia untuk memenuhi tuntutan itu. Namun dengan kemajuan teknologi AI, DALL-E, sebuah bahasa pembelajaran milik OpenAI dapat menciptakan berbagai macam gambar yang kita deskripsikan dengan menggunakan kata-kata.

DALL-E

DALL-E adalah model bahasa pembelajaran yang dikembangkan oleh OpenAI untuk menghasilkan gambar digital dari deskripsi kata-kata. DALL-E diperkenalkan pertama kali oleh OpenAI pada Januari 2021 dan pada April 2022, OpenAI mengumumkan DALL-E 2, penerus yang dirancang untuk menghasilkan gambar yang lebih realistis pada resolusi lebih tinggi yang. DALL-E mampu menghasilkan gambar untuk berbagai macam deskripsi dan dari berbagai sudut pandang. Namun sampai saat ini DALL-E masih memiliki batas dalam memproses beberapa kata-kata. Contohnya, DALL-E kesulitan membedakan kata "Buku kuning dan vas merah" dari "Buku merah dan vas kuning" atau pada saat DALL-E menghasilkan gambar seorang astronot menunggang kuda ketika perintah sebenarnya adalah  "seekor kuda menunggangi astronot". Tentunya kesalahan-kesalahan tersebut akan terus diperbaiki dan perkembangan teknologi ini akan terus dilanjutkan oleh OpenAI.

Versi Meta

Meta AI, cabang perusahaan dari induk Facebook yang bertanggung jawab atas kecerdasan buatan, menerbitkan proyek penelitian yang sedang dikerjakannya yang disebut “Make-A-Scene” pada 14 Juli lalu. Make-A-Scene akan memungkinkan orang menggunakan teks dan sketsa sederhana untuk menghasilkan citra digital, kurang lebih sama dengan DALL-E milik OpenAI. Namun Make-A-Scene menawarkan cara lain untuk mendeskripsikan gambar yaitu dengan menggunakan sketsa sederhana yang dibuat oleh penggunanya. Hal tersebut dipercaya dapat menjadi solusi kekurangan DALL-E dimana terkadang gambar yang dihasilkan tidak akurat dari apa yang dideskripsikan oleh penggunanya.

Seni Artificial vs Seniman

Jadi bagaimanakah nasib dari para seniman setelah adanya teknologi ini? Menurut Anne Ploin, seorang peneliti di Oxford Internet Institute dan anggota tim peneliti yang menganalisis potensi implikasi kecerdasan buatan pada karya kreatif, generator seni AI tidak akan menggantikan seniman manusia. Sebaliknya, program-program ini akan mempermudah pekerjaan mereka dengan memungkinkan mereka menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi dalam waktu singkat. Jadi penggunaan generator seni AI seperti DALL-E atau Make-A-Scene sama sekali tidak akan menggantikan pekerjaan yang dilakukan oleh seniman.

Previous
Previous

Air Mata sebagai Detektor berbagai Macam Penyakit Tubuh Manusia

Next
Next

Kepintaran Setara Anak Berusia 8 Tahun, AI Ciptaan Google Canggih namun Mengerikan