Jangan Dibuang! Limbah Masker Bisa Didaur Ulang
Ilustrasi oleh Disrupto
Selama hampir dua tahun berada dalam situasi pandemi yang mengharuskan kita menggunakan masker, limbah masker sekali pakai pun terus menumpuk. Di satu sisi, tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker N95 yang dipercaya memiliki kemampuan filtrasi lebih baik adalah sesuatu yang positif.
Akan tetapi, di saat yang sama kita terus menumpuk masker sekali pakai yang memperburuk kondisi persampahan di Indonesia. Apalagi jika limbah masker dibuang sembarangan. Dampaknya bisa amat berbahaya bagi kehidupan kita sehari-hari. Faktanya, pencemaran lingkungan karena sampah yang tidak bisa terurai, seperti masker, bisa mempercepat terjadinya krisis iklim yang lebih parah.
Kandungan Plastik Pada Masker Sekali Pakai
Kandungan masker sekali pakai yang sering digunakan masyarakat saat ini memiliki kandungan plastik. Salah satu jenis plastik dalam masker yang sering ditemukan adalah polipropilen (PP). Apabila kita membuang limbah masker hingga berujung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), ini berarti kita membuang plastik ke TPA. Menambah jumlah plastik yang sudah amat banyak dan menumpuk di sana.
Photo by Anna Shvets from Pexels
LIPI Mengembangkan Teknologi Daur Ulang Limbah Masker
Mengetahui adanya potensi bahaya yang disebabkan oleh limbah masker, Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LPTB - LIPI) sedang mengembangkan teknologi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Tujuannya jelas, agar penumpukkan sampah yang berbahaya bagi lingkungan dapat dikurangi.
Penelitian daur ulang limbah masker di LPTB LIPI diketahui sudah berlangsung sejak bulan Mei 2020. Secara teknis, teknologi daur ulang yang dikembangkan untuk daur ulang masker sekali pakai menggunakan proses ekstrusi atau proses peleburan benda yang dapat dijadikan bentuk lain. Tahap pertama, masker sekali pakai disterilisasi terlebih dahulu kemudian melalui proses ekstrusi yang berada di suhu 170 derajat Celcius. Dari proses tersebut terciptalah biji plastik atau pellet yang setelahnya akan masuk ke dalam proses pencetakan untuk dijadikan benda lain seperti pot, kantong sampah, dan sebagainya. Sebagai informasi, tidak semua limbah masker yang dapat digunakan untuk didaur ulang. Hanya limbah masker yang berasal dari apartemen dan perkantoran saja yang digunakan oleh LPTB LIPI untuk didaur ulang untuk menghindari limbah masker yang infeksius.
LPTB LIPI Membuka Kerja Sama
Teknologi daur ulang yang telah dirumuskan oleh LPTB LIPI dipertimbangkan dapat direplikasi dengan mudah dan cepat sehingga bisa merespon isu pengelolaan limbah masker sekali pakai. Oleh sebab itu, LPTB juga membuka kesempatan kepada berbagai pihak yang hendak menerapkan konsep daur ulang dengan teknologi tersebut di institusi masing-masing. Mulai dari perumusan konsep hingga konsultasi teknis dapat diberikan oleh LPTB LIPI. Nyatanya, alih teknologi dapat amat bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama di masa yang menantang seperti sekarang ini.