Inovasi Dari Akademisi Bandung Bantu Tangani Covid-19
Dalam rangka mempercepat penanganan pandemi Covid-19, dibutuhkan serangkaian inovasi utamanya dari industri kesehatan. Beruntungnya, para akademisi dan peneliti di Bandung telah dalam tahap penyelesaian produk inovatif yang akan segera diproduksi dan didistribusikan secara massal.
Alat tes virus CePAD
Untuk menekan angka penyebaran virus, diperlukan lebih banyak alat tes berkualitas sehingga lebih banyak orang yang dapat dites dan melakukan tindakan jika ternyata positif. Adalah alat tes berbasis Antigen, CePAD, yang dibuat oleh tim akademisi Universitas Padjajaran. Dibandrol dengan harga terjangkau, alat ini telah lulus uji WHO (World Health Organization) dengan tingkat akurasi 91,5%.
Viral Transport Medium Unpad (VitPAD)-Iceless Transport System
Masih dari universitas yang sama, Viral Transport Medium (VTM) dari Laboratorium Bio Safety Level-2 Rumah Sakit Pendidikan Unpad juga siap produksi lebih banyak. Inovasi ini dihadirkan untuk menekan VTM impor. Selain itu, kelebihan VTM hasil garapan tim Unpad juga dibuat tanpa perlu kotak pendingin. Jadi, lebih praktis setiap kali spesimen dari hasil pemeriksaan swab PCR harus dikirim ke laboratorium.
Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR)
Meski belum bisa diakses banyak orang, Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) merupakan inovasi yang dinilai menjadi solusi kala pandemi. Tim peneliti Telkom University dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia merancang robot ini untuk membersihkan ruangan dari virus dengan memancarkan sinar dari lampu ultraviolet jenis C atau UVC. Nantinya, AUMR juga akan dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mobilitas tinggi. Ukuran robot yang akan dibuat lebih ramping dapat dibawa ke mana-mana termasuk di kereta api atau pesawat udara.
Ventilator Portable Indonesia (Vent-I)
Tim peneliti dan akademisi ITB, Unpad, dan Masjid Salman berkolaborasi membuat alat bantu pernafasan Vent-I sehingga para pasien Covid-19 mendapatkan udara bertekanan konstan ke paru-paru secara berkelanjutan. Sebelumya, produksi Vent-I masih dalam produksi sendiri. Tapi kini lisensinya sudah dalam naungan tiga perusahaan swasta dan BUMN sehingga dapat diproduksi lebih banyak untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit. Kelebihan Vent-I adalah terdapat tiga pilihan tekanan campuran (udara dengan O2) yaitu 5 cmH2O, 10 cmH2O dan 15 cmH2O sehingga dapat menjaga alveoli paru tetap terbuka sehingga memungkinkan proses ventilasi yang lebih optimal. Alat ini juga dirancang dalam bentuk yang fleksibel, mudah dibawa serta aman karena dilengkapi PEEP control yang sekaligus befungsi membunuh virus.