Google For Indonesia Dukung Digital Ekonomi Nasional

Ilustrasi oleh Disrupto

Setelah hampir 2 tahun mengalami pandemi, seluruh pekerja di Indonesia kembali bisa merasakan bekerja dari kantor secara terbatas. Selama 2 tahun itu, Indonesia harus beradaptasi di seluruh aspek kehidupan. Walaupun sulit, keadaan ini memunculkan banyak inovasi dan eksperimen baru. Bahkan Google telah menemukan beragam cara lain bekerja, belajar, dan merespon krisis. Ketika banyak yang harus bekerja dari rumah karena lockdown, banyak perusahaan yang tidak yakin apa dampaknya terhadap produktivitas mereka. Namun ternyata, untuk banyak orang kolaborasi dari jarak jauh terbilang efektif. Sejak Juni 2021, lebih dari 3 miliar orang di seluruh dunia memilih berbagai aplikasi dan perangkat lunak produktivitas dan kolaborasi Google untuk penggunaan pribadi maupun bisnis. Tak hanya itu, melakukan aktivitas secara online membantu menikmati waktu lebih banyak dengan keluarga karena tidak perlu berlama-lama di luar.

Membantu Segala Aspek

Pandemi ini telah membuat banyak orang menggunakan internet untuk pertama kalinya. Riset terakhir antara Google dengan perusahaan Temasek dan Bain menunjukkan 1 dari 3 penjual online di Asia Tenggara percaya mereka tidak mampu bertahan di era pandemi tanpa platform digital. Indonesia sendiri mencatatkan 27 juta pengguna internet baru sejak 2020, membuat total populasi online masyarakat indonesia menjadi lebih dari 202 juta orang, baik untuk belajar ataupun mencari hiburan. Masyarakat Indonesia menginginkan lebih banyak pilihan untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka.

Untuk itu, Google berkomitmen untuk menciptakan tools yang dapat membantu pengguna mengakses info dengan cara yang paling sesuai untuk setiap orang. Misalnya untuk para pelajar dan orangtua, saat ini sudah menggunakan pencarian informasi melalui suara/voice dan Google Lens. Sementara untuk pengalaman belajar yang lebih visual dan menyenangkan, kebanyakan dari mereka memilih menggunakan YouTube. Platform ini sudah digunakan lebih dari 100 juta orang di Indonesia, yang mana pertumbuhan paling cepat dalam penggunaan YouTube justru datang dari kota-kota kecil di berbagai daerah Indonesia. Sekarang ini, kita juga tidak bisa bicara digitalisasi tanpa membahas respon kesehatan nasional. Dengan situasi yg berubah tiap jam, masyarakat membuka internet mencari info kesehatan terbaru. Hal ini memunculkan beberapa situs baru lainnya seperti Warga Bantu Warga. Situs ini merupakan rujukan online dimana masyarakat bisa saling bantu mendapatkan info kesehatan.

Misi Google untuk menjadikan informasi mudah diakses dan berguna menjadi kian penting. Google bekerja sama dengan organisasi berwenang, termasuk Kementerian Kesehatan dan rumah sakit setempat. Google Maps telah menampilkan lebih dari 4rb pusat vaksinasi lengkap dengan tombol mendaftar. Google juga berkolaborasi dengan 6 kreator YouTube teratas, dan partner konten resmi untuk menyajikan konten yang aktual dan mendidik seputar kesehatan. Video-video ini telah ditonton lebih dari 5 juta kali.

Sumber gambar: Google for Indonesia

Menyediakan Platform 

Bagi beberapa orang Indonesia, teknologi bisa menjadi salah satu hambatan, khususnya ketika kurangnya keterampilan digital, membuat mereka sulit mendapat pekerjaan yang diinginkan. Riset McKinsey menyebutkan, Indonesia akan kekurangan talenta digital sebanyak 9 juta orang hingga tahun 2030. Hal ini sudah dirasakan para generasi muda bangsa Indonesia sejalan dengan meningkatnya tingkat pengangguran.

Untuk itu Google hadir membantu semua kalangan dengan meluncurkan program Google Career Certificates. Program ini sudah muncul di Indonesia, sejak pertama kali di Amerika Serikat. Program ini berisi kursus online yang dapat diakses di Coursera. Kursus ini membantu peserta mempelajari dasar-dasar network dan operating system serta cara memecahkan masalah. Google.org mendukung INCO Academy untuk memberikan bantuan tambahan bersama Plan Internasional. INCO akan memberi beasiswa bagi 10.000 orang untuk belajar tanpa dikenai biaya dan beberapa tutor seperti pelatihan kesiapan kerja, pencarian kerja dan lainnya. Plan Internasional akan menjangkau lebih banyak peserta, merekrut pengajar, dan mengakses sumber daya esensial lainnya. Program ini diharapkan mampu membantu banyak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam ekonomi digital. Harapannya agar lebih banyak orang Indonesia menjadi inovator teknologi.

Perhatian Khusus Pelaku UMKM

Bagi banyak bisnis, baik di bidang teknologi maupun yang lain, pandemi memaksa para pemilik bisnis untuk beradaptasi. Yang paling berdampak adalah para pemilik usaha kecil, dengan tim yang lebih terbatas dan sumber daya yang lebih sedikit. Google hadir untuk memberikan program dan produk terbaik kepada berbagai pelaku UMKM, pelaku ekosistem digital, dan pelaku industri Startup di Indonesia. Google berusaha menyediakan dukungan keterampilan digital, produk (tools), dan bantuan finansial.

Sejak 2015, Grow with Google telah melatih lebih dari 2 juta pemilik UMKM di Indonesia tentang dasar keterampilan digital. Kemudian Google menghadirkan program Profil Bisnis Google. Program ini hadir agar para pemilik UMKM bisa mengelola profil mereka langsung dari penelusuran Google. Kemudian dari sisi finansial, Google luncurkan program Small Business Resilience Fund yang dikelola oleh Kiva. Para pebisnis perempuan berpenghasilan rendah dapat mulai mengajukan permohonan pinjaman lewat Koperasi Mitra Dhuafa (Komida). Komida merupakan koperasi keuangan mikro yang berfokus pada pemberdayan perempuan berpendapatan rendah di 13 provinsi Indonesia. Bantuan ini diharapkan dapat memulihkan UMKM di Indonesia. Google sebagai salah satu swasta global turut serta membangun digital ekonomi di Indonesia. Bekerjasama dengan pemerintah, melalui program pemberdayaannya, maka nantinya UMKM indonesia dapat pulih dan bangkit kembali.

Previous
Previous

Mulai Menabung NFT Dan Kripto? Persiapkan Juga Dana Bayar Pajaknya

Next
Next

Gaming Marketplace: Tren Jual Beli Di Era Metaverse