Diversifikasi Aset Digital Menguntungkan! Kenapa?

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

Diskusi tentang mata uang kripto kian memanas. Di negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, mata uang kripto sudah digunakan sebagai alat transaksi yang lumrah digunakan dalam keseharian. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Anang Samsudin, PR Manager dari Treasury, respon masyarakat terhadap aset kripto kini dirasa cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah investor dan volum aset kripto yang terus meningkat secara signifikan. Akan tetapi, peningkatan ini sebenarnya masih perlu dilengkapi dengan edukasi mengenai risiko dalam melakukan investasi aset kripto serta mempelajari aset yang akan dibeli terlebih dahulu.

Pertimbangan Risiko Aset Kripto

Sebagaimana instrumen keuangan lainnya, aset kripto juga memiliki resiko kehilangan yang ditimbulkan dari fluktuasi harga yang terjadi. Sebelum memutuskan untuk membeli salah satu aset kripto, sebaiknya mempelajari terlebih dahulu seluk beluk dari aset yang akan dibeli.

Diperlukan edukasi yang menyeluruh terhadap aset kripto, khususnya bagi investor pemula yang hendak menyimpan aset dengan nilai yang cenderung volatil. Ada baiknya, ia menggunakan uang lebih dan menyimpan dengan nilai yang dapat ditoleransi jika terjadi risiko kehilangan. Ini ditujukan agar tidak mengganggu stabilitas keuangan.

Photo by RODNAE Productions from Pexels

Diversifikasi Aset Digital

Aset kripto merupakan salah satu bentuk aset digital selain emas fisik digital. Jika seorang individu ingin mulai berinvestasi dalam ranah aset digital, memahami diversifikasi aset digital dapat jadi langkah awal. Diversifikasi aset digital secara sederhana dapat dijelaskan sebagai langkah menempatkan kekayaan yang dimilki atau #PunyaSimpenan pada lebih dari satu jenis aset keuangan digital.

Image courtesy of Treasury

Image courtesy of Treasury

Anang menyampaikan kembali, “Sebelum melakukan diversifikasi aset, ada beberapa hal yang perlu dicari tahu terlebih dahulu, di antaranya adalah tujuan keuangan dan profil risiko pribadi. Hal ini menjadi acuan dalam menempatkan besaran kekayaan pada aset yang dimiliki.”

Tujuan Diversifikasi Aset Digital

Diversifikasi aset merupakan prinsip yang dianjurkan untuk mengurangi atau membatasi risiko kehilangan apabila aset yang dimiliki mengalami penurunan nilai. Jika situasi penurunan nilai atau kehilangan terjadi, kita masih memiliki aset lain yang berpotensi memberikan keuntungan. Maka, nilai aset yang dimiliki akan dapat terjaga.

Cara Mendapat Keuntungan Dari Diversifikasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebelum melakukan diversifikasi aset digital, pengguna dianjurkan terlebih dahulu melakukan profil risiko pribadi. Selanjutnya, pilihlah aset digital yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan memiliki pergerakan harga yang positif dari waktu-kewaktu, misalnya emas fisik digital dan aset kripto.

Photo by Michael Steinberg from Pexels

“Emas dikenal sebagai simpanan yang safe haven sehingga dapat menjaga nilai aset yang dimiliki saat terjadi ketidak-pastian ekonomi. Nilainya juga cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Sedangkan aset kripto bisa menjadi pilihan jika menginginkan keuntungan dari fluktuasi harga yang volatil. Namun yang perlu diperhatikan adalah untuk selalu menggunakan uang lebih dalam membeli aset kripto. Hindari menggunakan uang untuk kebutuhan pokok atau pun dana yang dipersiapkan untuk kebutuhan masa depan, seperti pendidikan dan dana darurat”, Anang menyarankan.

Selain itu, para pengguna juga sebaiknya mulai investasi dengan nilai yang dapat ditoleransi jika terjadi risiko kehilangan. Di Treasury, misalnya, harga aset digital seperti berbagai aset kripto yaitu BTC, ETH dan USDT, dibandrol mulai dari Rp5.000. Sedangkan untuk BNB mulai dari sekitar Rp20.000, serta 1 token untuk TKO sekitar Rp22.000.

Previous
Previous

Ovy Sabrina: Inovasi Bahan Bangunan Daur Ulang

Next
Next

Siaran TV Analog Segera Hilang, Bersiap Ganti Digital