Beli NFT di Pinggir Jalan? Pertama di Dunia, NFT Vending Machine di New York!

Ilustrasi oleh Disrupto

NFT (Non Fungible Token) merupakan konsep yang mulai tidak asing lagi di telinga kita. Keberadaanya sebagai inovasi dalam berkarya kini sudah diakui dunia. Seiring berkembangnya popularitas NFT, tidak sedikit orang yang masih belum sepenuhnya paham apa itu NFT. Ketidakpahaman ini terkadang menjadi halangan bagi sebagian orang untuk mencoba mempelajari NFT. Dalam rangka memperkenalkan NFT lebih lanjut ke publik, salah satu perusahaan penjual NFT, Neon, baru-baru ini menghadirkan inovasi terbaru berbentuk vending machine yang menjual NFT.

Lebih Mudah

CEO Neon, Kyle Zapitel menyatakan ide ini berawal dari anggapan bahwa banyak orang yang masih menganggap kripto adalah hal yang rumit. Namun, tingkat ketertarikan mereka terhadap dunia kripto dan NFT sangatlah tinggi. Vending machine NFT ini bertujuan untuk mempermudah orang-orang membeli NFT. “Layaknya membeli permen atau soda”, Neon ingin menunjukan betapa mudahnya membeli aset NFT. Neon berharap kedepannya semakin banyak lagi orang-orang yang mencoba ikut ke dalam ekosistem kripto. 


Beli NFT di Pinggir jalan

Pada saat ini baru tersedia satu unit NFT Vending Machine yang terletak di etalase kecil di distrik keuangan Lower Manhattan. Bertuliskan “NFT ATM”, vending machine NFT tersebut terlihat tidak jauh berbeda dari vending machine pada umumnya. Perbedaan akan terlihat dari produk yang dijualnya. Alih-alih menjual makanan atau minuman, produk yang dijual adalah karya seni digital berbentuk QR Code. Harganya pun bervariasi. Mulai dari $5.99 atau sekitar delapan puluh ribu hingga $420 atau sekitar enam juta rupiah. Setelah kode QR dipindai, pengguna dapat melihat karya seni baru mereka di ponsel cerdas, laptop, atau tablet apa pun. 

Coba-coba Berhadiah

Portl M ini dilengkapi sistem memori 16 GB serta penyimpanan internal 1 TB. Penyimpanan sebesar ini mampu digunakan untuk telemedicine, belanja, sport, video games bahkan menampilkan karya NFT. Sistem Portl kini ditujukan ke perusahaan-perusahaan ternama seperti Netflix dan T-Mobile. Harga satu Portl M mampu mencapai USD 60.000 atau sekitar Rp 860 juta. Portl menambah, bahwa peralatan tersebut bisa disewa dengan harga yang lebih terjangkau.

Previous
Previous

Startup E-Scooter Singapura Bersiap Ekspansi ke Indonesia

Next
Next

Mengenal Teknologi Holoportation, Metaverse Tanpa Perlengkapan VR