Mengobati ADHD Dengan Bermain Game
The Centers for Disease and Prevention memperkirakan setidaknya 6,1 juta anak di Amerika Serikat telah terdiagnosa dengan ADHD - gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak, yang ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif, dan kurangnya perhatian. Sebanyak 4 juta dari jumlah ini berusia di antara 6 – 11 tahun. CDC menambahkan bahwa anak laki-laki lebih mungkin terdiagnosa dengan ADHD dan proses terapi hanya boleh dilakukan oleh perawat profesional yang terlatih.
Pada pertengahan Juni lalu, lembaga pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA), menyetujui penjualan game – melalui resep dokter – bernama EndeavourRx yang ditujukan bagi anak-anak berusia 8-12 tahun yang didiagnosa ADHD. Game ini merupakan buatan start up teknologi kesehatan asal Amerika Serikat, bernama Akili Interactive.
Dalam press releasenya, Jeffrey Shuren – Director Devices dan Radiological Health FDA pusat, mengatakan bahwa EndeavourRX menawarkan opsi selain obat untuk memunculkan gejala-gejala terkait ADHD pada anak dan sebagai landasan penting dalam perkembangan terapi digital. “FDA berkomitmen untuk menyediakan jalan yang memungkinkan pasien memiliki akses lebih mudah ke terapi digital yang aman dan efektif,” tambahnya.
Sebelum FDA menyetujui penggunanaan game ini dalam terapi, Akili Interactive telah melakukan penelitian selama 7 tahun terhadap 600 anak dengan ADHD. Hasilnya, dengan menggunakan EndeavourRx dalam waktu sebulan selama 25 menit setiap harinya, 30 persen anak-anak dalam penelitian menunjukkan adanya perubahan seperti terukurnya perilaku yang impulsif. Efek samping dari game ini adalah sakit kepala ringan tetapi beberapa pendapat mengatakan efek samping yang ditimbulkan termasuk ‘ringan’ dibandingkan dengan pengobatan tradisional.
Meskipun begitu EndeavourRx belum bisa dilihat sebagai pengganti tunggal untuk terapi ADHD dan baru dikategorikan sebagai supplement.