Pesawat Masa Depan Berbahan Bakar Sampah
Ilustrasi oleh Disrupto
Penelitian tentang energi alternatif terus dilakukan demi mengurangi kerusakan lingkungan. Penelitian terbaru datang dari sampah makanan yang dipertimbangkan berpotensi jadi energi ramah lingkungan untuk pesawat jet.
Masalah emisi pada industri penerbangan
Pesawat diketahui menjadi salah satu transportasi yang meninggalkan jejak karbon sangat tinggi. Sayangnya selama puluhan bahkan ratusan tahun, industri ini menemukan kesulitan untuk menyeimbangkan mobilitas penerbangan dengan pengurangan emisi. Setiap tahun, Amerika Serikat tercatat menggunakan 21 milyar galon bahan bakar untuk pesawat dengan permintaan yang terus meningkat ke depannya. Oleh karena itu, negara tersebut juga menyatakan untuk mengurangi CO2 hingga 50%.
Parafin dalam sampah makanan
Beberapa peneliti di Amerika Serikat menemukan cara mengubah sampah makanan untuk menjadi molekul parafin yang bisa jadi bahan bakar pesawat. Bahan bakar ini bisa mengurangi emisi rumah kaca hingga 165% dibandingkan dengan bahan bakar fosil yang biasa digunakan. Gas metan yang dikeluarkan dari sampah makanan ternyata bisa berguna untuk diubah fungsi menjadi energi parafin yang bisa jadi bahan bakar pesawat.
Membuat parafin jadi bahan bakar
Metode membuat bahan bakar ramah lingkungan mirip dengan membuat bahan bakar biodiesel untuk mobil. Bedanya hanya di bahan pembuatannya. Para peneliti kini menggunakan sampah makanan, kotoran hewan, dan air limbah untuk dijadikan jet hydrocarbon. Nantinya, semua bahan tersebut akan diubah menjadi gas metan.
Manfaat bagi lingkungan
Selain mengurangi gas CO2 yang biasanya dihasilkan pesawat berbahan bakar fosil, bahan bakar menggunakan sisa makanan tersebut bisa sekaligus mengurangi gas metan yang mengendap di pembuangan sampah.
Para peneliti merencanakan untuk terus mengembangkan produksi bahan bakar alternatif ini dan akan mulai uji coba di tahun 2023. Meskipun begitu, berbagai organisasi lingkungan masih meragukan bahan bakar alternatif tersebut dan lebih setuju dengan aturan pengurangan mobilitas penerbangan.