Indonesia Kembangkan Teknologi Seluler Hemat Biaya

Photo by Disrupto

Photo by Disrupto

Dalam masa pandemi, ternyata sektor telekomunikasi menjadi salah satu sektor yang meraup keuntungan cukup tinggi. Bukan merasa tercancam, justru masa pandemi dianggap oleh sektor tersebut menjadi tantangan tersendiri yang menghadirkan berbagai inovasi untuk mendukung kegiatan bekerja dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Saat ini industri telekomunikasi di Indonesia menjadi salah satu sektor yang dianggap tetap meraih keuntungan di masa pandemi. Para pelaku sektor ini terus berinovasi untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang diharapkan masyarakat, khususnya dari segi harga.

Berbagai operator telekomunikasi kini mulai berlomba-lomba menyediakan layanan seluler dengan harga yang murah. Dalam kompetisi antar operator ini, tentu yang diuntungkan adalah masyarakat dimana kini mendapatkan berbagai pilihan layanan murah untuk memanfaatkan teknologi seluler. Namun dibalik harga yang murah, ternyata mutu pun juga pas-pasan. Saat ini, para operator tengah sibuk mengembangkan berbagai teknologi yang lebih efisien dan memiliki biaya murah untuk tetap bertahan dan juga dapat diterima masyarakat.

Untuk mengatasi hal diatas, Indonesia kini tengah mengembangkan Radio Access Network (RAN). Ini adalah bagian dari sistem telekomunikasi yang menghubungkan perangkat individual ke bagian lain jaringan melalui koneksi radio. RAN sendiri akan berada diantara peralatan para pengguna seperti ponsel, computer, atau mesin lain yang dikendalikan dari jauh dan mengadakan koneksi dengan jaringan intinya. RAN merupakan komponen utama telekomunikasi nirkabel saat ini. Tetapi, saat ini RAN pun telah berevolusi melalui generasi jaringan seluler menjelang kedatangan teknologi 5G.

Open RAN menawarkan teknologi terbuka yang terstandarisasi, serta struktur biaya akan lebih bersaing sehingga memberi kesempatan untuk para operator mengembangkan jaringan yang lebih luas. Tentunya dengan pengembangan open RAN ini, pemerintah juga menantang para operator seluler untuk mempercepat perluasan ke seluruh Indonesia hingga ke pelosok-pelosok dari segi jaringan yang disediakan. Teknologi yang dibangun dengan standar open and dis-aggregate ini diharapkan bisa membuka lebih banyak produsen perangkat atau solution integration dalam manufaktur.

Teknologi terbaru ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi dan perluasan jaringan yang memiliki potensi cukup besar untuk peningkatan trafik jaringan, sehingga biaya jaringan yang juga akan menurun.

Salah satu operator yang kini sudah melakukan uji coba open RAN adalah XL Axiata. Disebutkan saat ini XL Axiata sedang melakukan uji coba di kawasan Indonesia timur yaitu kota Ambon. Setelah berhasil, rencananya perusahaan telekomunikasi ini akan membuka jalur open RAN di beberapa titik pulau Jawa.

Dengan adanya pengembangan open RAN ini, diharapkan bahwa teknologi seluler di Indonesia semakin berkembang serta dapat memberikan biaya yang juga dapat diterima masyarakat sehingga masyarakan juga dapat menggunakan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.  

Previous
Previous

Telemedis: Inovasi Pelayanan Kesehatan untuk Masa Depan

Next
Next

Robot Anjing Segera Menjelajah Mars Bersama Manusia