Solusi Minimnya Lahan Parkir

Disrupto-Article17-SoulParking.jpg

Hiruk pikuk kota besar tidak jauh dari mobilitas tinggi masyarakat urban yang banyak menggunakan kendaraan untuk beraktivitas sehari-hari. Sebagian orang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum. Seperti juga yang telah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik di tahun 2018, kendaraan bermotor di Indonesia sudah mencapai lebih dari 140 juta unit yang didominasi oleh kendaraan roda dua dengan lebih dari 120 juta unit. Tidak heran di kota-kota besar masyarakat tidak hanya akan sering menemukan kemacetan tapi juga lahan-lahan parkir yang menjadi rumah ratusan bahkan ribuan motor setiap harinya. 

Sayangnya peningkatan jumlah kendaraan roda dua ini tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai. Akibatnya bukan hanya kemacetan yang ada di jalan raya tapi juga adanya keterbatasan ruang lahan parkir. Lama kelamaan pun banyak fasilitas umum yang akhirnya dialih-fungsi menjadi lahan parkir seperti trotoar dan bahu jalan. Seringnya hal ini justru menimbulkan masalah-masalah baru bukan hanya kepada para pemilik kendaraan tapi juga pengguna fasilitas umum. Menambah kemacetan, terjadinya pencurian aksesori motor, hingga pengangkutan kendaraan oleh petugas Dinas Perhubungan.

Berangkat dari permasalahan yang muncul dari bisnis parkir tersebut, Soul Parking hadir dengan beragam solusi yang efektif dan efisien. Cukup dengan lahan seluas 50 meter persegi saja (8x6 meter) sebuah parkiran motor yang diciptakan dengan sistem teknologi yang disebut Compact Motor Storage bisa menampung 240 motor sekaligus. “Kalau biasanya dengan luas yang sama tempat parkir hanya memuat 30 motor, kami delapan kali memuat lebih banyak. Kami menciptakan sistem rak bersusun dengan lift barang sehingga bisa menyimpan lebih banyak motor di atas lahan sempit,” jelas Kemas Ilham CEO Soul Parking.

Soul-Parking-Ilustration-1024x591.jpg

Menjadi sebuah inovasi yang ideal untuk kota-kota besar berpenduduk padat seperti Jakarta. Selain menghemat lahan, para pemilik motor juga dapat menghemat kantong karena tarifnya yang murah. Seperti yang kita tahu, tarif parkir gedung di Jakarta tergolong cukup memakan biaya. Terutama gedung-gedung kantoran yang terletak di pusat kota. Mereka bisa mengeluarkan biaya puluhan ribu per hari. Kemas menyatakan, “Mereka yang berkendara motor di Jakarta lebih memilih parkiran di luar gedung karena tarifnya yang lebih efisien. Seharian mereka hanya harus membayar kurang dari Rp. 10.000. Itulah mengapa Soul Parking berupaya untuk menyamakan tarif agar tetap dapat menawarkan solusi yang ekonomis.” Tarif bukan menjadi persoalan utama Soul Parking sebab biaya operasional yang disinyalir cukup ekonomis. Setiap modul CMS dioperasikan dengan teknologi hybrid yang mencampur energi listrik, dan angin. Meskipun begitu Soul Parking juga tetap mempertimbangkan kontribusi pajak untuk negara agar tidak ada pihak yang dirugikan. Selain agar para pengendara merasa aman karena adanya legalitas yang jelas.

Selama berada dalam pengawasan tim Soul Parking, segala kerusakan dan kehilangan pun menjadi tanggung jawab startup ini. Dengan sistem valet seperti ini, sebenarnya risiko kendaraan untuk rusak atau hilang menjadi lebih kecil. Para pemilik motor hanya perlu menaruh kendaraan di area drop point lalu para petugas akan mengatur peletakan di dalam CMS. Tidak seperti di tempat parkir pada umumnya, motor diatur agar tidak berdesakkan dengan motor lain dan dipantau dengan kamera CCTV. Selain itu para pemilik juga dapat dengan mudah mengetahui kondisi dan posisi motor lewat aplikasi Soul Parking. Hal ini tentu jadi nilai plus tersendiri. Ketika berada di drop point mereka cukup memindai barcode dari aplikasi. Kemudian bisa dengan tenang meninggalkannya pada para petugas dan menunggu notifikasi ketika motor sudah berada dalam lokasi parkir. Lewat aplikasinya para pemilik juga bisa memberikan notifikasi pada petugas jika hendak mengambil. Tanpa perlu menunggu lama, mereka bisa mengirim pesan bahwa lima menit lagi akan segera sampai. Nantinya para petugas akan menurunkan motor dan menyiapkannya di pintu keluar. Sedangkan untuk pembayaran, Soul Parking telah bekerja sama dengan GoPay untuk mempercepat dan mempermudah transaksi.

“Saat ini kami sudah memiliki tiga modul CMS di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sejak bulan Januari lalu rata-rata ada 100 motor yang diparkirkan di setiap modul. Tidak perlu takut kehujanan, kepanasan dan dengan fasilitas keamanan yang mumpuni, kami berharap Soul Parking dapat hadir lebih banyak di area-area lain ke depannya. Di tahun ini diperkirakan akan ada 10 CMS lagi yang akan dibangun dan tahun depan 70 CMS. Didukung oleh AC Ventures kami cukup yakin terobosan asli buatan Indonesia yang sudah dipatenkan ini dapat terus berkembang dan mempermudah kehidupan masyarakat.” Tutup Kemas.

Previous
Previous

Nasib Bisnis Kala Krisis

Next
Next

Sinyal Dari Galaksi Bima Sakti: Komunikasi Alien?