Teknologi AI Mendeteksi Kanker Prostat

D-Journal-43-Prostat-01.jpg

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di The Lancet Digital Health oleh para peneliti University of Pittsburgh, menunjukkan bahwa program kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk  mengenali dan mengkarakterisasi kanker prostat dengan akurasi tertinggi.

Untuk melatih AI agar mengenali kanker prostat, Rajiv Dhir, Profesor Informatika Biomedis di Pitt dan rekannya menyediakan slide-slide gambar dengan lebih dari satu juta jaringan bernoda yang diambil dari hasil biopsi pada pasien. Ahli patologi memberi label pada setiap gambar, untuk mengajari AI cara membedakan antara jaringan sehat dan abnormal. Algoritma tersebut kemudian diuji pada kumpulan terpisah yang terdiri atas 1.600 slide jaringan yang berasal dari 100 pasien yang terduga memiliki kanker prostat.

Selama pengujian, AI menunjukkan 98% sensitivitas dan 97% kejelasan dalam mendeteksi kanker prostat - secara signifikan lebih tinggi daripada yang dilaporkan sebelumnya dengan tidak menggunakan AI.

Selain itu, ini adalah algoritma pertama yang melampaui deteksi kanker, melaporkan kinerja tinggi dalam mendeteksi tingkat keganasan tumor, ukuran, dan invasi saraf di sekitarnya – ini semua merupakan fitur penting – yang diperlukan secara klinis sebagai bagian dari laporan patologi.

AI menandai enam slide yang terlewat oleh ahli patologi. Namun Profesor Dhir menjelaskan bahwa tidak berarti bahwa mesin lebih unggul dari manusia. Misalnya, saat mengevaluasi kasus ini, seorang ahli patologi bisa saja melihat cukup bukti keganasan di tempat lain dari sampel pasien tersebut. Namun, bagi ahli patologi yang kurang berpengalaman, algoritma dapat bertindak sebagai pengaman untuk menangkap kasus yang mungkin terlewatkan saat diteliti.

Meskipun menunjukkan hasil yang menjanjikan, Dhir memperingatkan bahwa algoritma baru harus terus dilatih untuk mendeteksi berbagai jenis kanker. Iya meyakini bahwa teknologi ini bisa diadaptasikan untuk mengenali jenis kanker lain seperti kanker payudara, misalnya.

Previous
Previous

Radar Peneliti Dampak Pandemi Buatan NASA

Next
Next

Robot Gundam Melangkah Untuk Pertama Kali di Yokohama