Memindai Objek Dunia Nyata ke Dalam Layar

D-Journal-22-Copy Paste-01.jpg

Hidup manusia modern saat ini berada dalam jalinan teknologi. Ponsel pintar, tablet, dan laptop menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Semua gadget itu telah berevolusi menjadi semakin canggih dengan kamera high-definition atau bahkan sensor 3D. Namun sayangnya integrasi antara gadget saat ini belum terlalu mulus. Contohnya saja jika kita ingin memindai anjing kesayangan untuk dijadikan gambar kartu ucapan yang tengah dikerjakan di komputer, perlu proses panjang; pertama kita mengambil gambarnya melalui ponsel, lalu dikirim lewat email ke komputer, baru diimpor ke Photoshop.

Seorang artist-in-residence di Google bernama Cyril Diagne kini tengah mengembangkan sebuah software bernama AR Copy Paste yang dapat mempermudah proses. Dengan software tersebut, kita dapat dengan mudah melakukan "copy-paste" dengan mengambil gambar apa pun yang kita inginkan mulai dari tanaman, hewan peliharaan, hingga manusia dari ponsel, dan dengan keajaiban UX akan memindahkannya langsung ke kanvas kerja kita di Photoshop dalam komputer.

Cek video berikut ini untuk mendapatkan gambaran proses kerjanya lebih detil:

Proyek ini sebenarnya berawal dari percobaan Diagne di akhir pekan. Ia yang lebih sering mencoba membuat prototype ide-ide baru mengenai topik interaction design dan machine learning. Ia kemudian mem-posting prototipe-prototipe tersebut ke Twitter lengkap dengan panduan teknis dan tautan ke source code agar bisa dicoba oleh banyak orang.

Begitu lah permulaan AR Copy Paste. Diagne membuat mock-up di luar jam kerja dan mempublikasikannya di Twitter di mana tanpa ia sangka post tersebut mendapat lebih dari 40.000 likes. AR Copy Paste menggunakan algoritma untuk pengenalan objek (object recognition - red.) bernama BASNet untuk menangkap objek dan "memotongnya" dari latar belakang. Ia kemudian menggunakan kode lainnya bernama SIFT untuk "menempelkan" kembali objek tersebut.

Proses paste dalam AR Copy Paste merupakan hasil dari dua foto yang diambil secara bersamaan. Saat kita memencet tombol paste dalam aplikasi, kamera ponsel akan mengambil foto monitor kita dan komputer kita akan mengambil screen grab dari apa yang terlihat di monitor. Jadi agar proses copy-paste ini bekerja, kita diharuskan meng-install aplikasinya di ponsel atau tablet dan juga komputer atau laptop. Nantinya aplikasi akan melakukan cross-reference atas kedua gambar untuk menentukan posisi kita terhadap layar komputer agar proses "penempelan" akan lebih sempurna.

Image courtesy of Cyril Diagne

Image courtesy of Cyril Diagne

Setelah tweet-nya menjadi viral, Diagne mulai mengerjakan aplikasi tersendiri untuk ponsel dan komputer yang nantinya akan lebih mudah digunakan oleh siapa saja meski tanpa pengetahuan coding sekalipun. Nantinya aplikasi ponsel ini akan dapat diunduh secara gratis.

"Tidak terlalu sulit untuk mengembangkan potensi aplikasi ini. Pertama-tama, (aplikasi) ini tidak terbatas pada objek, namun juga berkerja dengan baik pada materi cetak seperti buku, album foto, dan brosur." Ungkap Diagne. "Selain itu prinsip ini tidak hanya terbatas pada Photoshop namun juga bisa diaplikasikan pada software penyunting gambar, dokumen, dan video lainnya."

Diagne bahkan memberi bayangan bahwa aplikasi AR Copy Paste ini tidak hanya sekadar difungsikan untuk mengkopi dan menempelkan gambar semata. Ia bahkan menyebutkan bahwa fungsi copy-paste ini dalam aplikasi dapat digunakan untuk menunjuk objek-objek di sekitar pengguna dalam urutan tertentu untuk melakukan sebuah fungsi, misalnya saja membuka password laptop. Bayangkan kalau biasanya kita harus memasukan kombinasi angka, dengan AR Copy Paste yang kita perlu lakukan hanya memindai objek sekitar seperti lampu kerja, mouse, bingkai foto, dan telapak tangan kita.

Previous
Previous

Bersembunyi Dari Kamera Pengawas

Next
Next

Ujicoba Robot Untuk Patroli Dimulai