Bukalapak Disuntik Dana Oleh Microsoft, Bisa Ungguli e-Commerce Lain?

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

Tingginya minat dari investor global untuk mendapatkan eksposur ke startup sektor teknologi di Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat, menjadi alasan suksesnya Bukalapak meraup pendanaan tersebut. Kabar Microsoft akan memberi modal Bukalapak sudah terdengar sejak November 2020. Saat itu, Bukalapak mengumumkan kolaborasinya dengan anak usaha Microsoft yakni Microsoft Azura. Selain Microsoft, GIC, dan Emtek, investor lain yang berada di belakang Bukalapak adalah SC Ventures, Standard Chartered, dan Naver Corp.

Saat ini, sektor teknologi Asia Tenggara sedang berkembang pesat dengan prospek daftar startup bernilai puluhan miliar dolar AS. Bukalapak yang sudah berusia 11 tahun, kini memiliki lebih dari 100 juta pengguna dan nilai valuasi lebih dari 2,5 dolar AS. Bukalapak disebut sedang merencanakan untuk melakukan listing di bursa saham Indonesia, dengan menggandeng Mandiri Sekuritas. Listing adalah pencatatan saham suatu perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Dengan listing, masyarakat bisa melakukan jual atau beli saham perusahaan tersebut. Listing juga dikenal dengan istilah IPO, dimana perusahaan akan melepaskan saham perusahaannya kepada masyarakat. Saham itu kini bisa dimiliki oleh masyarakat atau investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun sejauh ini, Bukalapak belum berkomentar terkait hal tersebut.

Pendanaan yang diperoleh Bukalapak ini juga diprediksi bisa memicu perlombaan kapital di pasar e-commerce di Indonesia. Khususnya, pada kasus merger Tokopedia dan Gojek yang dinilai akan menjadi transaksi terbesar di industri teknologi Indonesia. Keduanya diperkirakan hampir menyelesaikan proses merger menjelang kemungkinan listing di Indonesia dan Amerika Serikat. Merger dua perusahaan tersebut juga diklaim akan menghasilkan perusahaan yang cukup kuat dan komplementer. Startup lainnya yang diprediksi akan menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat adalah Grab.

Previous
Previous

Ambisi Indonesia Bangun Silicon Valley

Next
Next

Ada Yang Baru Dari Apple di 2021