Menekan Jejak Karbon, Japan Airlines Sarankan Penumpangnya Tidak Membawa Baju saat Bepergian
Bepergian menggunakan sarana transportasi udara sangat lah praktis terlebih untuk perjalanan jarak jauh. Namun kepraktisan yang diberikan tidak tanpa imbalan. Penerbangan menghasilkan satu per tiga polusi udara dan gas rumah kaca non CO2. Gas rumah kaca non CO2 ini dua kali lebih kuat dibandingkan dengan CO2 dalam memberikan efek rumah kaca.
Bobot penumpang, bagasi, dan kargo menambah konsumsi bahan bakar dan keluaran karbon untuk setiap pesawat tertentu. Untuk setiap 10 kilogram pengurangan berat bagasi dalam penerbangan dari New York ke Tokyo, misalnya, emisi karbon dapat dikurangi hingga 7,5 kilogram, menurut situs layanan persewaan pakaian tersebut. Dengan kembalinya pariwisata bebas visa ke negara itu Oktober lalu, rute jarak jauh seperti itu kemungkinan akan mengalami lalu lintas yang lebih padat.
Dalam rangka mengurangi jejak karbon, Japan Airlines menyarankan penumpangnya untuk tidak membawa baju ketika sedang bepergian menggunakan armada pesawatnya. Peraturan tersebut baru akan diuji coba pada tahun ini. Daripada membawa pakaiannya sendiri, Japan Airlines akan menyediakan layanan sewa pakaian untuk penumpangnya. Penumpang dapat memilih pakaian yang mereka akan sewa melalui aplikasi sebulan sebelum keberangkatan. Kemudian, di tempat tujuan penumpang dapat mengambil pakaian tersebut dan menggunakannya dalam rentan waktu dua minggu.
Bergantung pada jumlah item yang disertakan, harga sewa mulai dari ¥4.000 ($28) hingga ¥7.000 ($48). Apa yang termasuk? Pilihan termurah hadir dengan tiga atasan dan dua bawahan, dan set pakaian termahal menawarkan enam atasan dan tiga bawahan. Kategori juga dibagi menurut musim—musim panas, musim dingin, dan musim semi/musim gugur—serta acara—kasual, smart casual, dan perpaduan keduanya. Layanan yang bernama Any Wear, anywhere ini dapat mengurangi beban pesawat yang berujung berkurangnya juga bahan bakar dan jejak karbon yang diciptakan. Menurut Japan Airlines, menghilangkan 22 pon bagasi antara New York dan Tokyo akan mengurangi emisi karbon sebesar 16,5 pon, setara dengan karbon yang dihasilkan dengan mengendarai mobil sejauh 24 mil.