Kembali Ramai diperbincangkan, Seperti Apa Perkembangan Mobil Terbang dari Masa ke Masa?

Ilustrasi oleh Disrupto

Dunia maya kembali dibuat gempar dengan munculnya konsep mobil terbang keluaran dari Alef Aeronautics. Diberi nama "Model A", mobil terbang tersebut sedang menjalani proses uji coba dan disinyalir akan meluncur pada tahun 2025 dengan harga 300,000 USD. Model A menggunakan sistem dorong berbasis elektrik dan dapat lepas landas secara vertikal. Walaupun canggih, namun Model A tidak dapat disebut sebagai pelopor mobil terbang. 

Pionir Awal

Konsep mobil terbang tidaklah baru. Pada awal abad ke-20, sejumlah pionir memimpikan kemungkinan transportasi udara pribadi. Pada tahun 1917, seorang insinyur Perancis bernama Gustave Whitehead merancang dan membangun pesawat eksperimental pertama yang juga memiliki kemampuan mengemudi di jalan. Namun, keterbatasan teknologi pada masa itu menyebabkan konsep ini sulit untuk diwujudkan.

Perkembangan Pasca Perang Dunia II

Setelah Perang Dunia II, ketertarikan terhadap mobil terbang semakin meningkat. Munculnya teknologi baru dan keinginan untuk mencapai kemajuan dalam transportasi mendorong para insinyur dan penemu untuk mengembangkan mobil terbang. Pada tahun 1946, Henry Doherty memperkenalkan konsep helikopter mobilitas udara pribadi pertama yang dikenal sebagai "Model Doherty". Sayangnya, meskipun memiliki potensi, proyek ini tidak berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk pengembangan lebih lanjut.

Era Modern dan Kemajuan Teknologi

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, dengan munculnya teknologi komputer dan kemajuan dalam bidang dirgantara, konsep mobil terbang kembali menjadi perhatian utama. Pada tahun 1973, insinyur Moulton Taylor meluncurkan Aerocar, mobil terbang pertama yang sukses. Aerocar dapat beroperasi di darat seperti mobil biasa dan dapat dilipat sayapnya untuk terbang. Meskipun Aerocar berhasil mencapai sertifikat FAA, produksinya terhenti setelah hanya beberapa unit yang diproduksi.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, sejumlah perusahaan dan pengembang terus berupaya mengembangkan konsep mobil terbang yang lebih maju. Paul Moller, seorang insinyur Kanada, menciptakan Moller Skycar, yang menggunakan konsep mesin jet untuk menerbangkan kendaraan. Namun, masalah teknis dan peraturan penerbangan yang rumit membuat Moller Skycar tetap sebagai prototipe dan belum diproduksi secara massal. 

Pengembangan itu berlanjut hingga tahun 2009, dimana sebuah perusahaan asal AS, Terrafugia, menciptakan konsep mobil terbangnya bernama Transition. Menyerupai sebuah pesawat yang memiliki sayap yang bisa dilipat, Terrafugia Transition dapat melaju hingga 110 km/h di jalanan dan 172 km/h di udara. Namun sayangnya, konfigurasi yang terlalu rumit membuat mobil terbang yang satu ini belum dilirik oleh masyarakat luas. 

Previous
Previous

Menekan Jejak Karbon, Japan Airlines Sarankan Penumpangnya Tidak Membawa Baju saat Bepergian

Next
Next

Apple Vision Pro: Headset AR Mutakhir dari Apple Resmi Rilis!