Apakah Produk Ramah Lingkungan Selalu Aman?
Keamanan sebuah produk jadi salah satu faktor penting yang menentukan apakah konsumen akan tertarik membeli atau tidak. Termasuk produk-produk ramah lingkungan yang sering menimbulkan pertanyaan soal aspek higienis-nya serta apakah produk tersebut 100% tidak merugikan lingkungan sama sekali. Lalu bagaimana para konsumen bisa percaya pada produk-produk berbahan organik?
David Christian, Founder Evoware, brand pionir yang mengenalkan produk-produk berbahan dasar organik seperti gelas dari rumput laut, menjelaskan bahwa kunci utama untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan adalah transparansi. Contohnya saat mengenalkan produk gelas berbahan dasar rumput laut, Evoware menyematkan kata edible atau bisa dikonsumsi. Penggunaan diksi ini dipercaya bisa sekaligus menjelaskan keamanan produk itu sendiri. Tentu didukung dengan adanya bukti sertifikasi produk yang menunjukkan keamanan konsumsi.
Akan tetapi, secara transparan Evoware juga terus memberikan edukasi dan terbuka atas segala informasi produknya. Misal ketahanan gelas dari rumput laut yang hanya tujuh hari atau perbedaan pembersihan rumput laut untuk bahan produk yang bisa dimakan dan tidak. “Semua produk yang bisa dikonsumsi juga disertai nutrition fact supaya konsumen bisa mencerna kandungan apa saja yang ada di dalamnya. Kami berupaya untuk tidak menutup-nutupi jawaban yang terkait produk. Kalau ada yang menanyakan tentang unsur kimia, kami biasanya akan menjelaskan bahwa setiap bahan makanan pasti ada unsur kimia. Air mineral saja ada unsur kimia. Tapi, unsur kimia yang ada dalam produk kami tidak mengandung konten berbahaya. Kalau ada produk yang tidak bisa kontak langsung dengan makanan, kami tidak akan memberikan rekomendasi untuk digunakan,” jelas David lagi.
Untuk menambah wawasan dan kepercayaan konsumen, Evoware juga seringkali memaparkan informasi edukatif seputar produk ramah lingkungan. Misalnya plastik yang mengandung Polylactic Acid. Plastik dengan bahan ini sebenarnya tetap biodegradable dan compostable, tapi proses degradasinya hanya bisa melalui industrial composting. Evoware sering menjelaskan perbedaan plastik dengan kandungan tersebut dan kandungan plastik yang ditawarkan Evoware. Dengan informasi yang edukatif semacam ini, diharapkan konsumen tidak hanya akan meningkatkan loyalitas terhadap produk Evoware tapi juga kesadaran akan penggunaan plastik secara umum.
Emisi jejak karbon juga sering menjadi topik yang dipertanyakan masyarakat terhadap produk-produk ramah lingkungan seperti yang dijual Evoware. Lagi-lagi David menekankan komunikasi yang transparan untuk merespon isu tersebut, “Untuk produk yang menggunakan bahan rumput laut, kami cukup percaya diri untuk bilang bahwa justru bahan rumput laut bisa menyerap karbon dari penanamannya bahkan menghasilkan oksigen. Kami ada hitungan yang jelas. Tapi kalau produk yang kami distribusikan dari produsen tertentu terkadang tidak ada informasi tersebut. Biasanya kalau dipertanyakan soal jejak karbon, kami akan kembali fokus pada visi misi utama yaitu mengurangi polusi plastik. Kami tahu emisi jejak karbon adalah isu yang penting. Tapi untuk saat ini kami fokus pada pengurangan polusi plastik. Kalau tidak, saya rasa justru tidak ada solusi sama sekali. Polusi plastik tetap ada, emisi jejak karbon pun tetap ada.”
Walaupun demikian, David menyatakan bahwa solusinya terletak pada kolaborasi. Biasanya Evoware akan berkolaborasi dengan pihak tertentu yang dapat mengisi kekurangan Evoware. Misalnya dengan pihak yang memiliki gerakan penanaman kembali, dan sebagainya.