Apa Yang Terjadi Pada Google Maps Saat Gempa Bumi?
Tidak ada satupun permukaan bumi yang memiliki koordinat tetap. Ternyata, setiap permukaannya selalu bergeser. Sama halnya seperti ruang waktu. Oleh sebab itu, tidak heran jika berbagai aktivitas geologi dapat membuat kesalahan yang signifikan pada aplikasi navigasi di perangkat kita. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana ketika Google Maps atau sistem navigasi lainnya dapat selalu berfungsi untuk membawa kita ke tempat tujuan? Tentunya para pencipta produk-produk teknologi tersebut harus terus memperbarui koordinat tempat.
Ken Hudnut dari U.S. Geological Survey, seorang peneliti gempa yang merancang jaringan GPS pertama untuk melacak pergerakan lempeng. Ia menyatakan kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa peta dan gambar satelit seringkali tidak sejajar dan menunjukkan titik koordinat yang sama. “Katakanlah kita berdiri tepat di tengah persimpangan jalan dengan GPS yang menempatkan koordinat lokasi kita. Tapi ternyata saat melihat Google Earth, titik keberadaan kita yang ditangkap oleh satelit tidak tepat berada di tengah,” jelas Hudnut.
Jika keadaan normal saja koordinat lokasi kita dapat berubah-ubah, bagaimana ketika gempa bumi terjadi? Hudnut menjelaskan bahwa saat gempa yang terjadi adalah seperti kita menggunting peta secara diagonal tepat di gambar garis patahan lalu berusaha menyatukannya kembali. Akan ada jarak di antara garis patahan tersebut sehingga menggeser lokasi sebenarnya. Contoh nyata adalah koordinat di sebelah utara Palm Spring, California yang berubah setelah terjadi gempa bumi di tahun 1992. Jika kita melihat map Palm Spring di tahun 1989 dan tahun 1994, akan terlihat ada pergeseran garis patahan dari bagian atas kiri map hingga bagian bawah kanan. Gempa tersebut menggusur beberapa meter tanah di dekat patahan.
Namun karena kecanggihan teknologi saat ini, jaringan GPS sudah dapat melihat gempa bumi secara real time. Jadi, jika terjadi gempa dan perubahan koordinat, GPS dengan sistem real time dapat langsung melakukan perubahan koordinat. Berikut adalah video dramatis gempa Tohoku 2011, dibuat oleh Ronni Grapenthin di U.C. Berkeley berdasarkan data dari Otoritas Informasi Geospasial Jepang. Garis pantai di dekat lokasi gempa bergerak horizontal sejauh 4 meter. Video tersebut juga menunjukkan ombak yang beriak ke luar Jepang dan bahkan dunia.