Ancaman Robot dan AI mengambil Alih Pekerjaan kini Semakin Nyata
Perkembangan teknologi selalu memberikan dampak terhadap kehidupan manusia baik itu positif maupun negatif. Salah satu sektor teknologi yang akhir-akhir ini berkembang sangat pesat adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan robotika. 10 tahun lalu, ahli berpendapat bahwa akan terlalu rumit bagi pengembang teknologi untuk memproduksi kendaraan tanpa pengemudi, hal yang kini sudah dapat kita jumpai di mobil-mobil premium seperti Tesla, BMW, dan Mercedes-Benz. Kecerdasan buatan juga telah membuat dunia gempar dengan hadirnya ChatGPT, chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI yang memiliki kemampuan bercakap layaknya manusia. Lebih cerdas, rendah biaya, dan dapat mengikuti perintah dengan sempurna menjadi alasan kuat bagi perusahaan untuk mulai mengotomatisasikan perusahaan mereka. Penggunaan otomatisasi dalam berbagai macam industri memang sangat menguntungkan bagi pelaku industri, namun berbeda cerita bagi tenaga kerja yang kini terancam tergantikan.
Apakah pekerjaan kamu akan tergantikan oleh robot?
Akademisi Universitas Oxford Michael Osborne dan Carl Frey menghitung seberapa rentan terhadap otomatisasi setiap pekerjaan didasarkan pada sembilan keterampilan utama yang diperlukan untuk melakukannya; persepsi sosial, negosiasi, persuasi, membantu dan merawat orang lain, orisinalitas, seni rupa, ketangkasan jari, ketangkasan manual dan kebutuhan untuk bekerja di ruang kerja yang sempit. Berdasarkan sembilan keterampilan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan pekerjaan mana yang tergantikan oleh otomatisasi di masa depan. Rata-rata pekerjaan yang akan diuntungkan dengan otomatisasi adalah pekerjaan yang repetitif, membosankan, atau berbahaya bagi manusia. Namun tidak menutup kemungkinan otomatisasi akan dieksploitasi oleh perusahaan untuk meraup untung sebesar-besarnya tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kehidupan pekerjanya.
Keseimbangan Tenaga Kerja
Perkembangan teknologi dalam sektor industri memang tidak bisa dihindari. Akan tetapi dampaknya terhadap kehidupan manusia harus terkendali. Tingkat kesejahteraan tenaga kerja di tengah gempuran otomatisasi dan robotisasi menjadi kekhawatiran banyak orang bahkan beberapa tokoh penting dalam industri dan politik. Bernie Sanders yang menjabat sebagai senator di Amerika Serikat belum lama ini mengutarakan kekhawatirannya terhadap otomatisasi di sektor industri. Menurutnya, harus ada upaya untuk menanggulangi fenomena otomatisasi industri agar kestabilan ekonomi tetap terjaga, salah satunya menggunakan pajak. Bernie berpendapat bahwa perusahaan yang menerapkan otomatisasi dan robotisasi harus dikenakan pajak khusus untuk menggantikan berkurangnya pendapatan pajak yang biasa didapat dari gaji tenaga kerja. Pajak tersebut kemudian dapat digunakan untuk kepentingan kemanusiaan. Uniknya pendapat Sanders juga didukung oleh konglomerat Microsoft, Bill Gates, yang keduanya dikenal sering berbeda pendapat.