Uji Coba Vaksin HIV Tunjukkan Tingkat Keberhasilan Hingga 97%!

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

HIV atau virus imunodefisiensi manusia yang dapat menyebabkan AIDS masih menjadi sosok yang menakutkan disebabkan oleh angka kematian akibat penyakit ini meningkat setiap tahun. HIV telah menjangkit banyak penduduk dunia tetapi obatnya belum ada sampai saat ini karena virus tersebut memiliki tingkat mutasi yang sangat cepat. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang paling ditakutkan karena gejalanya yang mengerikan dan juga fakta bahwa penyakit tersebut tak bisa disembuhkan. Namun, fakta tersebut tampaknya tidak akan menjadi fakta lagi karena penemuan yang satu ini.

Vaksin HIV

Produk kolaborasi antara the Scripps Research institute dan non-profit IAVI yang berupa vaksin HIV, menjadi titik terang dalam dunia vaksinologi. Vaksin yang sedang mereka uji coba dapat membantu orang yang terjangkit mengembangkan antibodi melawan HIV dengan tingkat kesuksesan hingga 97% dalam uji coba fase pertama.

Dengan adanya vaksin ini, tubuh kita akan memproduksi berbagai macam bnAbs (antibodi yang menetralkan beberapa jenis virus HIV-1) yang juga berpotensi membantu melawan virus lain yang sejauh ini tidak terdeteksi oleh kita. Vaksin dirancang untuk menstimulasi sel kekebalan dengan sifat spesifik yang ditargetkan langsung sehingga sangat efisien pada manusia. Pendekatan ini akan menjadi kunci untuk membuat vaksin HIV bahkan vaksin untuk melawan patogen (mikroorganisme parasit dalam tubuh) lain.

What’s next?

Karena produk vaksin ini hanya uji coba fase pertama, tahap pengembangan masih dilakukan untuk dapat melihat vaksin ini dalam satu suntikan. Untuk langkah selanjutnya, tim akan bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Moderna untuk mengembangkan dan menguji vaksin ke tahap berikutnya. Hal Ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan kita dapat dipersiapkan untuk menghadapi patogen.

“Uji coba tahap 1 telah menunjukkan bahwa kita dapat mendorong kekebalan dengan cara membuat vaksin yang baru dan lebih baik. Tidak hanya untuk HIV, tetapi juga dapat diterapkan secara lebih luas dan membawa inovasi dalam vaksinologi, ” kata Dr. Dennis Burton selaku Profesor dan Ketua Departemen Immunology and Microbiology di Scripps Research, Scientific Director of the IAVI Neutralizing Antibody Center dan direktur konsorsium NIH untuk Pengembangan Vaksin HIV / AIDS.

Pendekatan yang diterapkan dalam uji coba vaksin ini dapat digunakan untuk mencoba dan membuat vaksin baru untuk penyakit lainnya seperti influenza, demam berdarah, Zika, hepatitis C, dan malaria.

Previous
Previous

Teknologi i-SMART Kendalikan Mobil Hanya Dengan Suara

Next
Next

Gadget Picks Earth Day: Gadget Ramah Lingkungan