Steven Koesno: Membangun Generasi Kreatif

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

Belakangan, banyak pihak yang melirik bidang edutech untuk mendorong minat belajar masyarakat. Khususnya untuk mereka yang ingin memiliki keterampilan khusus di luar ruang kelas pada umumnya. Akan tetapi, masih jarang atau bisa dibilang belum ada edutech yang spesifik untuk para pegiat di bidang kreatif. Melihat adanya peluang atas permintaan untuk memperdalam pengetahuan di industri kreatif, Steven Koesno dan membangun sekolah kreatif bernama Semesta Akademi dengan Ben Soebiakto.

Semesta Akademi bukanlah kali pertama Steven membangun brand yang berkaitan dengan industri kreatif. Ia telah membangun start-up pertamanya, TADO TV, selama kurang lebih lima tahun. Inilah awal ia mendalami industri kreatif, terutama dalam produksi konten video interaktif dengan memanfaatkan teknologi. Dalam perjalanannya, ia sering sekali bekerja sama dengan para pegiat dan praktisi di industri kreatif. Namun, berdasarkan pengamatan Steven terdapat ketidakseimbangan jumlah antara kebutuhan pasar dan pekerja kreatif. Maka, tercetuslah Semesta Akademi untuk mendorong minat dan bakat siapa saja yang tertarik bergelut di industri kreatif dengan memberikan lokakarya serta pelatihan-pelatihan. 

“Jika kita ingin bersaing di skala global, kita harus memiliki sumber daya manusia yang mumpuni. Oleh karena itu, saya merasa tertarik sekali untuk membuat sarana edukasi yang bisa mewadahi orang-orang kreatif. Saat ini kami juga fokus pada sistem pembelajaran online. Tidak hanya karena pandemi, tapi karena kami merasa bisa menggapai bakat-bakat lebih luas. Tidak hanya mereka yang di Pulau Jawa atau di Jakarta saja yang bisa mengikuti kelas, siapa saja yang berada di luar pulau juga bisa mengenyam edukasi yang sama.” Jelas Steven.

Saat ini, Semesta Akademi fokus pada mereka yang masih kuliah, baru lulus, atau yang ingin berganti karier. Untuk memenuhi kebutuhan mereka meningkatkan kemampuan kreatif, Steven mengakui bahwa pertama-tama yang dilakukan Semesta Akademi adalah membuat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Contohnya, saat pandemi berlangsung banyak sekali orang yang akhirnya membuat usaha kecil-kecilan. Oleh karena itu, Semesta Akademi mengadakan kelas tentang memulai bisnis F&B dan tentang marketing. 

Format belajar yang ditawarkan Semesta Akademi pun cukup berbeda. Steven meyakini bahwa pendidikan tidak hanya sekadar tentang ilmu tapi juga membangun jaringan. Itulah yang ingin dibangun Semesta Akademi. Jadi, Semesta Akademi biasanya mengajak para praktisi yang sudah berpengalaman di bidangnya untuk menjadi pengajar. Dengan demikian, mereka bisa memperlihatkan kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan. Di saat yang sama, para murid mendapat jaringan langsung dengan para praktisi sehingga terdapat peluang besar untuk berkolaborasi atau diajak bekerja oleh pengajar. Format praktisi mengajar langsung partisipan (Live Session with Industry Expert) adalah satu format dari format belajar lainnya. Ada pula format belajar menggunakan video interaktif (On-Demand Interactive Video) di mana para partisipan hanya perlu menyaksikan video untuk belajar intensif. Di akhir program, para partisipan juga akan mendapatkan kuis untuk mengetahui apakah pembelajaran tersebut berhasil atau tidak untuk mereka.  

Semesta Akademi pun berusaha untuk membawa cara belajar yang baik dari sistem tatap muka ke ranah online. Steven sendiri melihat banyak dari sistem pembelajaran tatap muka masih efektif untuk dilakukan. Oleh sebab itu, Semesta Akademi ingin mempertahankan kebaikan dari belajar offline walaupun caranya sekarang online. “Dunia digital di Indonesia dari waktu ke waktu terus berkembang. Ke depannya industri edutech berpotensi lebih berkembang. Belajar online akan jauh lebih mudah dan terjangkau. Siapa saja bisa akses platform belajar online, tidak perlu terbang mengeluarkan biaya untuk sampai di kota besar. Pilihan pembayaran juga sudah sangat banyak dan bisa dicicil. Tidak heran, di masa depan belajar online bisa jadi lebih canggih dari sekarang.” Steven memperkirakan. 

Edukasi, menurutnya, adalah salah satu aspek penting untuk kemajuan ekonomi suatu negara. Semakin berpendidikan masyarakatnya, semakin berkembang ekonominya karena pengetahuan dan kemampuan mereka yang semakin komprehensif. Dengan alasan ini pula, Steven ingin memastikan Semesta Akademi memiliki kredibilitas yang mumpuni. Agar di masa depan bisa menjadi lembaga edukasi yang mencetak sumber daya manusia berbakat yang mampu bersaing di ranah global. “Mimpi besar kami adalah para murid yang belajar di Semesta Akademi bisa menghasilkan karya yang terpandang. Dengan begitu, Semesta Akademi berarti berhasil mendidik murid berprestasi.” tutup Steven.

Previous
Previous

Maraknya Kemunculan Bank Digital Di Indonesia

Next
Next

Industri Gaming Tingkatkan Pendapatan Negara Hingga 25 Triliun!