Kenapa Anak-Anak Belum Bisa Dapat Vaksin?

Ilustrasi oleh Disrupto

Ilustrasi oleh Disrupto

Pembukaan kembali sekolah seperti biasa masih jadi perdebatan karena anak-anak yang belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Kenapa?

Penelitian Covid-19 Pada Anak-Anak Tidak Banyak

Penularan virus Covid-19 pada anak-anak lebih sedikit ketimbang pada orang dewasa dan lansia. Diduga ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh dan reseptor ACE2 yang lebih sedikit mereka yang dapat mencegah virus berjaringan di dalam tubuh. Seorang peneliti dari Inggris mengatakan bahwa bukti-bukti transmisi pada golongan anak-anak masih belum kuat. Gejala yang dialami anak-anak diperkirakan cukup rancu dan banyak kasus yang tidak menunjukkan gejala. 

Vaksin Untuk Anak-Anak Belum Teruji

Kurangnya kasus penularan virus pada anak-anak belum menghambat penelitian vaksin karena belum ada penelitian yang pasti bahwa anak-anak bisa jadi transmitter. Sementara penelitian tersebut penting untuk menguji vaksin pada penerimanya. Semua penelitian obat-obatan untuk anak-anak sebenarnya cukup sulit dikembangkan karena anak-anak adalah golongan yang rentan. Maka, harus benar-benar teruji klinis agar aman diberikan.

Belum Jadi Prioritas Utama

Fokus utama para peneliti dan produsen vaksin saat ini adalah pada golongan yang berisiko tertular dan menularkan paling tinggi. Golongan anak-anak yang dipercaya memiliki antibodi lebih bagus dari orang dewasa dan lansia menjadi prioritas terakhir karena risiko terserang lebih rendah. Tujuan utamanya sekarang adalah untuk menghambat transmisi virus menyebar ke lebih banyak orang. Bahkan keberadaan vaksin saja sebenarnya belum benar-benar bisa memastikan pengurangan transmisi. Oleh sebab itu, para peneliti pun masih terus mengembangkan vaksin agar dapat bekerja dengan maksimal. Meskipun begitu, sambil berjalan vaksin anak-anak sudah dalam observasi.

Previous
Previous

Cegah Kecelakaan, BMW Rancang Reflektor Radar

Next
Next

Gadget Picks: Noise-Cancelling Headphone